Video penangkapan komika Coki Pardede di kasus narkoba viral di media sosial. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyayangkan beredarnya video penangkapan tersebut.
"Saya lihat video (penangkapan) kemarin viral di medsos, di samping tidak etis, dia juga merendahkan harkat dan martabat manusia," kata Irjen Fadil Imran dalam video yang dilihat detikcom, Rabu (8/9/2021).
Hal itu diungkap Fadil Imran dalam rapat mingguan, Senin (6/9) kemarin, di Polda Metro Jaya. Ada 2 poin yang disorot Fadil yakni soal video penangkapan Coki Pardede dan juga soal anggota bersenjata api laras panjang saat konferensi pers.
Fadil Imran mengatakan video penangkapan tersebut tidak elok karena menjadi tontonan publik. Apalagi dibubuhi kalimat yang merendahkan Coki Pardede.
"Video penangkapan itu tidak elok dipandang publik, apalagi dengan narasi-narasi, kalimat-kalimat yang merendahkan harkat dan martabat manusia," paparnya.
Baca juga: Jalan Rehabilitasi Coki Pardede |
Mantan Kapolda Jawa Timur ini meminta anggota untuk menghormati hak seseorang meskipun statusnya sebagai tersangka.
"Siapapun dia, tetap memiliki hak sebagai individu yang wajib kita hormati dan kita hargai," katanya.
Poin kedua, Fadil meminta agar personel dalam menyampaikan konferensi pers lebih humanis, terutama di kasus narkoba.
"Kalau bukan bandar (narkoba), bukan teroris, tidak perlu pakai laras panjang. Enggak usah lagi gagah-gagahan," katanya.
"Acara-acara yang mempertontonkan kekerasan yang bisa ditiru, tidak usah pakai laras panjang, tidak manusiawi itu," tuturnya.
Baca di halaman selanjutnya, Kapolda sebut anggota tersebut melanggar kode etik
Simak video 'Polisi: Coki Pardede Direhabilitasi, yang Dipenjara Bandarnya':
(mea/fjp)