Belajar Tatap Muka di SDN Pejaten Timur 01 Pagi, 1 Kelas Diisi 16 Siswa

Annisa Rizky Fadhila - detikNews
Senin, 30 Agu 2021 09:18 WIB
Sekolah Tatap Muka di SDN Pejaten Timur 01 Pagi, Senin (30/8) (Foto: Annisa Rizky/detikcom)
Jakarta -

SDN Pejaten Timur 01 Pagi, Jakarta Selatan hari ini sudah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sejak pagi pukul 06.55 WIB, beberapa guru sudah berdiri di depan gerbang untuk menyambut murid-murid.

Pantauan detikcom di lokasi, Senin (30/8/2021) pukul 07.39 WIB, sebelum memasuki kelas murid diharuskan mencuci tangan di wastafel yang sudah disediakan. Guru yang berjaga di halaman sekolah tampak memberikan tisu dan memberi contoh terkait cuci tangan.

Di luar gerbang sekolah, masih ada orang tua murid yang sengaja menunggui anaknya. Mereka kerap berdiri dan memfoto anaknya. Sesekali, orang tua murid mengobrol dengan orang tua lainnya.

"Ibu-ibu yang masih di depan gerbang, mohon untuk tidak menunggu anaknya ya. Nanti kalau sudah jam pulang sekolah, akan kita informasikan. Tolong ya ibu, supaya tidak ada kerumunan dan jalan nggak macet," ujar salah satu guru yang berjaga di halaman sekolah.

Kepala sekolah SDN Pejaten Timur 01 Pagi Darmi memaklumi orang tua yang hari ini masih menunggui anaknya di hari pertama pembelajaran tatap muka ini. Pasalnya, orang tua murid juga ingin tahu perkembangan anaknya.

"Ya kalau orang tua masih ada yang menunggu tadi. Tapi ndak papa, ini hari pertama sekolah," ujar Darmi kepada detikcom di lokasi, Senin (30/8/2021).

Dia menyebutkan, pembelajaran tatap muka hari ini hanya diikuti oleh 16 murid di setiap sesinya. Sesi pertama pukul 07.00-09.30 WIB, sementara sesi ke dua 09.30-12.30 WIB.

Karena jumlah murid kelas 1 lebih mendominasi, maka kelas 1 dibikin menjadi 6 kelas. Adapun tenaga pengajar yang disiapkan sebanyak 11 orang.

"Kita itu pembagiannya Senin kelas 1 dan 4, Rabu kelas 2 dan 5, nah kalau Jum'at kelas 3 dan kelas 6. Kelasnya itu beda-beda, kelas 1 itu kita bikin 6 kelas, kalau kelas 4 ada 5 kelas," tuturnya.

Terkait protokol kesehatan, Darmi menyatakan pihaknya menyediakan wastafel di depan kelas dan halaman sekolah. Jarak antara murid juga dibatasi hingga satu meter.

Sedangkan pada jam istirahat, murid dilarang untuk membeli makanan di luar. Pihak sekolah hanya mengizinkan murid untuk sekadar melihat lingkungan sekitar.

"Saat istirahat misal anak-anak mau lihat taman atau jalan itu boleh. Tapi untuk makan itu kami informasikan ke orang tua murid sebaiknya anak-anak sudah makan dari rumah," jelasnya.




(lir/lir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork