Polda Metro Jaya menyampaikan data mobilitas warga Jakarta selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro hingga PPKM level 4. Polisi mengklaim mobilitas di Jakarta baru mengalami penurunan pada masa PPKM level 4.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan data tersebut dihitung berdasarkan volume kendaraan masuk Jakarta melalui 3 gerbang tol utama, yakni GT Halim, GT Cililitan, dan GT Tomang, serta volume lalu lintas di ruas jalan dalam kota Sudirman-Thamrin dan Jl Gatot Subroto.
Data Lalin di 3 Gerbang Tol
Perbandingan ini diambil pada saat Jakarta memberlakukan PPKM Mikro, 3 minggu PPKM Darurat, dan 5 minggu PPKM level 4.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari grafik itu, mobilitas memang naik terus, mulai dari PPKM darurat minggu pertama, minggu kedua, minggu ketiga. PPKM level 4 minggu ke-1, 2, 3, 4, 5 ini memang mobilitasnya naik terus kalau kita hitung dari 3 kawasan jalan tol di jalur masuk Jakarta," kata Sambodo kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/8/2021).
"Bahkan, kenaikan tertinggi itu adalah di Gerbang Tol Halim yang mencapai 13% kenaikannya. Jadi bila dibandingkan dengan masa PPKM mikro naiknya 9%, kalau mundur ke belakang di bulan Juli 2021, angka mobilitas di bulan Agustus 2021 ini sudah melebihi angka di bulan Juli ketika diberlakukan PPKM mikro," tambahnya.
Sambodo melanjutkan kenaikan volume kendaraan sejak minggu kelima PPKM level 4 mengalami peningkatan dibanding pada masa PPKM mikro, tetapi tidak signifikan.
"Kalau 3 kawasan itu kita gabungkan maka, terjadi peningkatan volume sebesar 7% minggu kelima, dibandingkan minggu keempat dan kenaikan 4% dari minggu kelima PPKM level 4 dibandingkan masa PPKM mikro," paparnya.
Simak data volume kendaraan di ruas dalam kota di halaman selanjutnya
Lalin di Dalam Kota
Volume kendaraan di dalam ruas jalan kota juga mengalami kenaikan. Kenaikan tercatat pada masa PPKM darurat di minggu keempat dibanding saat PPKM mikro.
"Kalau dibandingkan mobilitas, baik di Jl sudirman maupun di Jl Gatsu, secara kumulatif terjadi peningkatan sebesar 6% dibandingkan masa PPKM darurat minggu ke-4 dan sebesar 20% PPKM mikro di awal bulan Juni," katanya.
Penurunan di Masa PPKM Level 4
Jika dibandingkan dengan data pada saat PPKM mikro, mobilitas masyarakat pada PPKM level 4 diklaim mengalami penurunan.
"Tetapi kalau kita lihat angkanya, bila dibandingkan masa PPK mikro di bulan Juni angkanya masi di atas 40 ribu, di akhir bulan Agustus angkanya masih sekitar 30 ribuan. Jadi masih ada penurunan 7% sampai -31% dalam masa PPKM mikro," tuturnya.
Dengan perbandingan itu, polisi menilai ganjil-genap efektif menurunkan mobilitas di ruas jalan yang diberlakukan kawasan ganjil-genap.
"Artinya, kita menganggap gage masih efektif untuk menurunkan mobilitas di ruas-ruas jalan yang kita berlakukan kawasan gage. Sehingga hasil rapat, stakeholder terkait Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Satpol PP dan Kadishub, kita memutuskan untuk tetap melanjutkan gage dengan beberapa perubahan," tuturnya.
Atas pertimbangan efektifitas tersebut, ganjil genap diteruskan di masa PPKM level 3. Namun kini, ganjil genap hanya diberlakukan di 3 titik, yakni Jl Sudirman, Jl MH Thamrin, dan Jl HR Rasuna Said.