Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menginginkan tes Corona metode polymerase chain reaction (PCR) dilakukan secara gratis. Pakar epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, sepakat dengan ide Edy tersebut.
Mulanya, Dicky menjelaskan ada dua jenis testing, yaitu untuk kesehatan masyarakat dan untuk kebutuhan pribadi. Dicky menyebut tes PCR untuk program kesehatan masyarakat seharusnya gratis.
"Memang program intervensi kesehatan masyarakat untuk screening, untuk testing, untuk menyelesaikan klaster, itu harus gratis. Memang arahnya harus gratis, sekarang memang belum semuanya gratis, jadi saya dukung (harapan Gubsu)," ujar Dicky lewat pesan suara kepada detikcom, Senin (16/8/2021) malam.
Dicky menyebut tes Corona yang gratis seharusnya tidak hanya PCR, tetapi juga rapid test antigen. Namun, jika testing untuk kepentingan pribadi, tidak masalah bila dikenakan biaya.
Dicky yakin pemerintah Indonesia bisa menggratiskan tes PCR untuk program kesehatan masyarakat. Tes PCR gratis, kata Dicky, dapat membantu kapasitas testing.
"Sekarang masih ada puskesmas sebelum dia (pasien) mendapat obat harus testing dulu di luar, ya itu berat buat masyarakat (jika tidak gratis)," ucap Dicky.
Dia mengatakan negara-negara yang sukses mengendalikan pandemi mayoritas membuat tes Corona secara gratis bagi warga untuk program kesehatan. Dia berharap hal tersebut bisa ditiru Indonesia.
"Negara-negara yang berhasil, memang seperti Vietnam, Singapura, untuk strategi public health ya dia gratis. Australia, China, kalau untuk strategi kesehatan masyarakat," jelasnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya
(isa/haf)