Lembaga survei KedaiKOPI merilis hasil survei terkait Indeks Optimisme Generasi Muda Indonesia 2021. Hasilnya optimisme generasi muda paling rendah pada sektor politik dan hukum.
Survei Indeks Optimisme Generasi Muda Indonesia 2021 diselenggarakan oleh lembaga survei KedaiKOPI bekerja sama dengan Good News from Indonesia. Survei ini diselenggarakan pada 8-15 Juli 2021 dengan menggunakan metode telesurvey kepada 800 responden yang tersebar di 11 kota besar di Indonesia.
"Indeks optimisme ini kami bagi menjadi beberapa sektor dengan urutan tertinggi pendidikan dan kebudayaan (83,9%), kebutuhan dasar (75,1%), ekonomi dan kesehatan (64,5%), kehidupan sosial (50,5%), serta politik dan hukum mendapatkan rasa optimisme terendah dengan 28,1 persen," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/8/2021).
Kunto mengatakan alasan utama sektor politik dan hukum mendapatkan nilai optimisme terendah adalah kurangnya keyakinan generasi muda terkait praktik KKN akan menurun di masa mendatang.
"Hanya 30,8 persen responden saja yang menjawab optimistis praktik KKN akan semakin rendah di masa mendatang," ujar Kunto.
Sementara itu, rasa optimisme generasi muda di sektor pendidikan dan kebudayaan cukup tinggi, yaitu 83,9 persen. Hal ini, menurut Kunto, karena adanya keyakinan mendapatkan akses pendidikan berkualitas di masa mendatang, terutama dari Generasi Y.
"Mudahnya akses terhadap pendidikan di setiap daerah dalam dekade terakhir menjadi salah satu alasan mengapa generasi muda, khususnya Generasi Y, merasa optimistis di sektor pendidikan," ungkap Kunto.
Kunto mengatakan, secara keseluruhan, 64 persen generasi muda merasa optimistis dengan Indonesia. Kunto mengatakan hal ini merupakan suatu kabar baik di tengah adanya pandemi yang tak kunjung usai.
"Hasil ini dapat menjadi sebuah oasis bagi kita semua di tengah berita-berita tak mengenakkan yang biasa kita terima belakangan ini," ujar Kunto.
Selain itu, dalam survei itu juga diupayakan mengidentifikasi permasalahan utama apa yang sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini menurut generasi muda. Hasilnya, responden generasi muda menilai COVID-19 masih jadi masalah utama pemerintah.
"Sekitar 73,3 persen generasi muda menyebutkan COVID-19 menjadi masalah utama bagi Indonesia di hari ini, jauh dari masalah-masalah lain seperti kebijakan pemerintah yang tidak tegas (4,3%), fasilitas kesehatan dan vaksin (3,6%), ketaatan penerapan protokol kesehatan (3,5%), serta isu KKN (2,9%)," kata Kunto.
Di sisi lain, kebijakan pemerintah yang menyulitkan dan tidak menjadi isu utama yang menjadi perhatian generasi muda dengan nilai 25,8%, disusul oleh isu mengenai lapangan pekerjaan (17,1%) dan isu perekonomian (11,4%).
"Hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah untuk memperbaiki pembuatan kebijakannya serta fokus juga di dalam penyediaan lapangan pekerjaan bagi generasi muda," kata Kunto.
Sementara itu, analis komunikasi politik Hendri Satrio menyambut baik adanya Survei Indeks Optimisme Generasi Muda yang diselenggarakan Lembaga Survei KedaiKOPI ini. Pria yang akrab disapa Hensat menilai survei tersebut bisa dijadikan patokan pemerintah dalam menyusun kebijakan.
"Dengan adanya Survei Indeks Optimisme ini, diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah di dalam melaksanakan pembangunan serta menjadi pemicu kerja baik bagi aparat sektor sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, ekonomi, serta politik dan hukum," kata Hensat.
(yld/idh)