Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, memberikan analisisnya soal penemuan mayat Rizky Sukma Jayati (33), yang terkubur di kolong Tol Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat. Menurut Adrianus, ada kemungkinan Rizky adalah korban pembunuhan karena cemburu hingga dendam.
"Bukan perampokan ataupun seksual. Tapi kekerasan. Bisa akibat cemburu, dendam atau perkelahian yang berakhir fatal," kata Adrianus saat dihubungi, Minggu (8/8/2021).
Menurut Adrianus, ada beberapa hal yang janggal jika kasus ini disebut sebagai perampokan atau kekerasan seksual. Dari barang berharga yang tidak hilang, sampai tidak ada luka seksual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ada hal-hal yang tidak konsisten. Pertama barang berharga, kedua luka khas kekerasan seksual, ketiga penyebab kematian itu krusial," katanya.
Bagi Adrianus pelaku bisa saja menciptakan kondisi seolah-olah perampokan. Termasuk pemilihan kolong tol sebagai lokasi penguburan.
"Biasanya kalau korban perempuan, motifnya adalah seksual. Perampokan dan pembunuhan adalah ikutannya. Beberapa barang berharga umumnya hilang. Terlepas dari motif seksual atau tidak, maka kolong tol adalah lokasi pembunuhan korban saja. Fokus pelaku memilih lokasi menyebabkan pengambilan barang berharga menjadi terlupakan," katanya.
"Situasi TKP adalah dalam rangka desepsi, yaitu seolah-olah perampokan padahal sebetulnya tidak," katanya.
Diketahui, Jasad Rizky ditemukan pada Jumat (6/8), sekitar pukul 11.00 WIB. Jasad itu ditemukan terkubur di kolong Tol Jatikarya, Bekasi. Polisi menduga Rizky dibunuh.
Korban diketahui meninggalkan rumahnya pada Rabu (4/8) pagi untuk pergi bekerja. Korban terakhir kontak dengan keluarga pada Rabu malam.
Lihat juga video 'Polisi Ungkap Ciri Mayat Wanita Terbungkus Plastik di Bogor: Muda-Bertato':
Polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Dari lokasi penemuan mayat tersebut, polisi berhasil mengumpulkan sejumlah barang pribadi milik korban.
"Barang bukti ya tas milik korban terus ada sepatu, cincin, ada kacamata, ada jilbab dan kunci motor," ujar Kapolsek Jatisampurna Iptu Santri Dirga saat dihubungi detikcom, Minggu (8/8/2021).
Selain itu, polisi telah mengumpulkan alat bukti lain, seperti keterangan dari para saksi. Polisi juga mengambil keterangan dari orang tua korban untuk menyelidiki kasus tersebut.
Kemudian, Dirga meminta masyarakat mempercayakan kepada kepolisian untuk menyelidiki kasus ini. Dirga juga meminta kepada masyarakat agar jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan dari penemuan mayat tersebut.
"Intinya masih dalam tahap penyelidikan, masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi jangan terlalu dini untuk menyimpulkan dugaannya, selama alat bukti masih minim percayakan saja proses penyelidikannya," kata Dirga.
(aik/lir)