Pedagang asongan di Terminal Kalideres mengeluhkan kebijakan PPKM level 4. Mereka mengaku kesulitan berjualan karena sepinya pembeli.
Salah satunya, pedagang asongan Akum (53) yang sudah berjualan selama 15 tahun di Terminal Kalideres. Dia mengeluhkan jika rakyat kecil seperti dirinya sangat kesulitan mengais rezeki di tengah kebijakan PPKM level 4.
"Saya minta normal kembali mudah-mudahan Covid cepet tuntas. Ini juga sangat berpengaruh ke rakyat kecil kaya saya ini, teman-teman saya juga banyak yang ngeluh. Bukan saya sendiri tapi semua mengeluh, terkecuali orang yang menengah ke atas beda lagi," kata Akum saat ditemui di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Senin (2/8/2021).
Dia menyebut adanya kebijakan PPKM level 4 di Jakarta menghambat pekerjaannya sebagai pedagang di Terminal Kalideres. Ini dikarenakan banyak penumpang yang tidak membawa uang banyak saat hendak bepergian.
"Penumpang nggak ada yang jajan juga ongkos pas-pasan yang pulkam karena terpaksa disini nganggur kerjaan sulit. Jelas berdampak banget," keluh Akum.
Pendapatannya dalam sehari juga menurun drastis. Bahkan untuk sekedar memenuhi kebutuhan hariannya saja sudah sulit.
Keluhan yang sama juga datang dari pedagang oleh-oleh keliling, Yono (45). Saat masa PPKM level 4 ini berlangsung, untuk menjual 10 boks barang dagangannya saja sudah sangat sulit.
"Wah parah sepi sudah, buat nutup makan saja susah," kata Yono.
"Semoga cepat selesai deh nggak diperpanjang lagi, susah ini buat makan aja," sambungnya.
Diketahui jika Terminal Kalideres mengalami jumlah penurunan penumpang yang sangat draatis bahkan mencapai 80 persen. Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen menyebut jumlah penumpang dalam sehari tidak mencapai seratus penumpang.
"Ada 80% penurunan penumpang. Jadi gini kalau dulu sebelum pandemi penumpang ada 1.600-1.700 per hari, pandemi penumpang jadi turun paling banyak 400 lah. Nah kemarin turun jadi puluhan orang," jelas Revi.
Dari data yang diterima detikcom terkait operasional bus dan penumpang periode 5 Juli 2021 hingga 1 Agustus 2021, penumpang yang berangkat dari Terminal Kalideres tak mencapai angka 100 penumpang per hari. Bahkan, di tanggal 20 Juli 2021 penumpang yang berangkat hanya 29 orang saja.
"Padahal dulu termasuk banyak yang datang termasuk armada busnya. Sekarang bus berkurang kadang dia nunggu disini juga berkurang dia standby aja gitu," kata Revi.
Revi mengatakan, penurunan drastis jumlah penumpang ini juga disebabkan oleh kendala ekonomi yang dimiliki para penumpang. Selain itu, persyaratan harus membawa surat bebas COVID-19 juga dianggap memberatkan sejumlah penumpang menengah ke bawah.
(isa/isa)