Lembaga survei Median merilis hasil survei terkait Pancasila di mata masyarakat Indonesia. Hasilnya, 15,1% responden menilai komunisme paling mengancam Pancasila.
Survei ini digelar pada 30 Mei-3 Juni dengan menggunakan rancangan non-probability sampling. Kuesioner berbasis Google Form disebarkan melalui media sosial Facebook dengan target pengguna aktif Facebook berusia 17-60 ke atas.
Form pertanyaan disebar secara proporsional terhadap populasi dan tersebar di akun Facebook di 34 provinsi. Hasilnya terkumpul sebanyak 1.013 responden yang tersebar di 34 provinsi.
Responden diajukan pertanyaan: Menurut Anda apa ancaman bagi Pancasila?
Hasilnya:
1. Komunisme: 15,1%%
2. Keinginan mengubah Pancasila (trisila dan ekasila): 14,1%
3. Perpecahan antar suku dan agama: 12,8%
4. Radikalisme, ekstremisme dan terorisme: 10,9%
5. Korupsi: 9,5%
Selain itu, dalam surveinya Median juga menanyakan kepada responden perihal adakah yang mengancam Pancasila saat ini. Hasilnya, 42,9% reseponden ada ancaman bagi Pancasila.
"42,9% responden menjawab ada ancaman bagi Pancasila, 32,9% menjawab tidak ada ancaman dan 24,2% menjawab tidak tahu," begitu hasil surveinya.
Responden dalam survei Median ini juga ditanya perihal penerapan Pancasila. Responden ditanya, apakah nilai-nilai Pancasila sudah dilaksanakan dengan baik dan benar?
Hasilnya:
Tidak, belum: 49%
Ya, sudah: 44,6%
Tidak tahu: 6,4%
Responden yang menjawab belum, kemudian ditanya alasan mengapa menilai Pancasila belum dilaksanakan dengan baik dan benar. Paling banyak menyebut karena korupsi masih merajalela di RI.
5 alasan terbesar Pancasila belum diterapkan dengan baik dan benar:
1. Korupsi makin membesar: 25%
2. Kesenjangan ekonomi dan kesejahteraan: 15,4%
3. Hukum tajam ke bawah: 3,6%
4. Diskriminasi dan intoleransi: 2,7%
5. Belum ada persatuan: 0,6%
(zak/rfs)