Survei LSI Denny JA: 72,6% Responden Tetap Percaya Jokowi Meski Ada Isu Ijazah Palsu

Survei LSI Denny JA: 72,6% Responden Tetap Percaya Jokowi Meski Ada Isu Ijazah Palsu

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Kamis, 31 Jul 2025 11:59 WIB
Jakarta -

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap 74,6 persen publik responden tidak percaya dengan isu ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Mayoritas responden juga menyatakan isu ijazah palsu tidak mempengaruhi kepercayaan mereka terhadap Jokowi.

Adapun survei ini adalah survei nasional tatap muka yang dilaksanakan di semua provinsi pada 28 Mei 2025 sampai 12 Juni 2025 dengan metode multistage random sampling (pengambilan sampel acak bertingkat).

Survei menggunakan 1.200 responden, dengan estimasi margin kesalahan alias margin of error sebesar +/- 2,9 persen. Untuk memperkuat temuan dan analisa, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif berupa wawancara mendalam (indepth interview), diskusi kelompok terarah (FGD), dan media analisis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Survei ini juga mengungkap pengaruh isu ijazah terhadap kepercayaan publik kepada Jokowi. Hasil survei menunjukkan 72,6% responden menyatakan bahwa isu ijazah tak mempengaruhi kepercayaan mereka terhadap Jokowi.

"Temuan survei menunjukkan bahwa isu ini memiliki daya rusak yang terbatas secara agregat. Sebanyak 72,6% responden menyatakan isu ijazah tidak mempengaruhi kepercayaan mereka terhadap Jokowi," kata Direktur PT Survei Strategi Indonesia (SIGI) LSI Denny JA Ardian Sopa dalam paparan surveinya, Rabu (30/7/2025).

Sementara itu, lanjutnya, hanya 22,6% yang menyatakan terpengaruh. Dia menjelaskan bahwa narasi ini tidak berhasil menggoyahkan kepercayaan mayoritas masyarakat terhadap Jokowi, meskipun masih menyisakan dampak psikologis pada sebagian segmen.

Kendati demikian, Adian mengingatkan bahwa angka 22,6% tidaklah sepele. Ada indikasi bahwa isu ini juga memiliki daya rusak.

"Namun, angka 22,6% bukanlah sesuatu yang sepele. Mereka yang menyatakan kepercayaan mereka terhadap Jokowi terpengaruh dengan isu ijazah justru lebih besar dari jumlah mereka yang percaya isu ijazah palsu itu sendiri (12,2 %)," katanya.

"Hal ini mengindikasikan bahwa daya rusak dari isu ini tidak hanya berada pada tataran faktual," sambungnya.

(rdp/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads