KPK di era kepemimpinan Firli Bahuri tengah menggembar-gemborkan upaya pencegahan tindak pidana korupsi. Salah satu strategi pencegahan yang disusun yaitu dengan menceramahi kementerian-kementerian untuk tidak melakukan korupsi.
Cara itu disusun KPK melalui program bertajuk PAKU Integritas atau Penguatan Antikorupsi Penyelenggara Negara Berintegritas. Program itu merupakan pengejawantahan dari kedeputian baru yang dibentuk, yaitu Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat.
Ketua KPK Firli Bahuri menyebut program ini untuk membentuk integritas antikorupsi. Ini disebut Firli menjadi salah satu upaya KPK mencegah terjadinya korupsi.
"KPK melakukan upaya pencegahan yang salah satunya diimplementasikan melalui pendidikan untuk membangun integritas. Penyelenggara negara yang berintegritas tidak akan korupsi," kata Firli.
Ada 10 kementerian yang diprioritaskan oleh KPK untuk mendapatkan ceramah antikorupsi dari KPK. Kementerian pertama yang disasar yaitu Kementerian ESDM dan selanjutnya adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Sepuluh kementerian tersebut akan bergilir kami lakukan brief executive, yaitu memberikan ceramah, dialog, dan juga meningkatkan komitmen-komitmen bersama untuk meningkatkan integritas dari dirinya sendiri, untuk tidak melakukan korupsi," ucap Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis (3/6/2021).
Berselang sepekan kemudian giliran KKP yang menyambangi KKP untuk mendapatkan pembekalan antikorupsi dari KPK atau tepatnya pada Rabu, 9 Juni 2021. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut dalam acara itu dihadirkan pula pasangan dari para pejabat negara di KKP.
"Dalam pembekalan tadi kepada penyelenggara negara yang hadir, Pak Menteri dan didampingi oleh seluruh pejabat eselon I di Kementerian KKP dengan beserta pasangannya. Kenapa kami di KPK mengundang... Kalau pejabatnya bapak-bapak kita undang ibu-ibunya, karena kami ingin mendorong pencegahan dan pendidikan korupsi itu berbasis keluarga," kata Alexander dalam konferensi pers di KPK.
Turut hadir pula Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono dan istrinya atas nama Ernawati. Tampak pula Inspektur Jenderal (Irjen) KKP M Yusuf.
"Tadi terjadi diskusi yang cukup menarik terkait dengan persoalan-persoalan apa yang ada di Kementerian KKP," ucap Alexander.
"Tadi juga kita pisahkan diskusinya antara bapak-bapak dengan pasangannya, pejabat di KKP kita pisahkan dengan ibunya agar apa? Ibu-ibu itu dalam memberikan pendampingan pada pasangan, pada pejabat di Kementerian KKP itu juga bisa melakukan pengawalan dan juga bisa melakukan pembinaan kepada anak-anak di rumah," imbuhnya.
Bisikan Istri ke Suami untuk Tak Korupsi
Di akhir acara Alexander meminta pasangan dari pejabat negara memakaikan jaket. Sebagai contoh, Ernawati selaku istri Menteri KKP mengenakan jaket kepada suaminya sembari membisikkan sesuatu.
"Ini tadi di akhir acara, kita minta pasangan itu memakaikan jaket, ini dipakai oleh Pak Menteri, sambil kita minta pasangan itu membisikkan sambil mengenakan jaket itu, kalau ibu-ibu kita minta supaya ngomong 'Pak, jangan korupsi ya! Ingat keluarga di rumah! Beri contoh yang baik untuk anak-anak'," kata Alexander.
"Nah kurang lebih tadi sambil mengenakan jaket kepada penyelenggara negara, pejabat negara kita minta pasangan untuk membisikkan seperti itu. Tujuannya apa? Supaya para pejabat negara itu mengingat ketika dalam melaksanakan tugas itu jangan sampai melakukan hal-hal yang tercela yang berujung pada tindak pidana korupsi atau tindak pidana yang lain," sambung Alexander.
Di tempat yang sama Menteri Wahyu berharap pembekalan ini tidak hanya sekali diadakan KPK. Dia juga berharap Irjen KKP bekerja maksimal untuk mencegah korupsi.
"Karena banyak hal juga temuan di lapangan itu perlu kita diskusikan agar kita tidak tergoda," ucap Wahyu.
Istri dari Wahyu, Ernawati, mengaku mendukung kegiatan KPK ini. Dia pun mengaku akan mengingatkan suaminya untuk tidak korupsi.
"Kami sebagai pendamping dari suami yang juga Menteri KKP akan selalu mengingatkan pentingnya menjaga integritas dalam menjalankan tugas negara. Kami harapkan pasca-kegiatan ini upaya mewujudkan KKP yang bersih dan bebas KKN dapat terwujud," ucapnya.
Persoalan suami-istri dan korupsi ini cukup jamak di KPK. Silakan cek tautan berita di bawah ini yang menunjukkan bila suami-istri bisa bekerja sama untuk sama-sama menjadi tersangka KPK.
Selanjutnya kasus menjerat pejabat KKP >>>
(dhn/dhn)