Si admin kena sanksi
Si admin, atau lebih tepatnya pekerja yang mengoperasikan akun Twitter KAI Commuter tersebut, akhirnya kena sanksi. Lewat keterangan pers tertulis, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, menjelaskan KAI Commuter telah melakukan tindakan pencabutan akses Twitter admin tersebut.
"KAI Commuter kemudian mendapat laporan lanjutan dari rekan korban melalui Twitter yang menyatakan keluhan dari korban atas penanganan kejadian tersebut. KAI Commuter juga hendak memohon maaf atas kesalahan respons melalui akun Twitter resmi @commuterline yang membalas cuitan rekan korban. Atas kesalahan tersebut, KAI Commuter langsung mencabut akses operator akun yang menulis balasan tersebut. Selanjutnya akan ada proses lebih lanjut dan sanksi kepada yang bersangkutan," kata Anne Purba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku tak mengaku
Saat bersama-sama dibawa dengan korban ke Stasiun Jatinegara untuk pelaporan, si pelaku tidak mau mengaku telah melakukan pelecehan seksual.
"Terduga pelaku tidak mengakui perbuatannya," kata Anne Purba melalui keterangan tertulis.
Anne mengatakan pihaknya telah mencatat identitas korban serta terduga pelaku jiwa sewaktu-waktu dibutuhkan.
Korban tak terima
Korban tidak terima dengan petugas yang menerima aduannya di Stasiun Jatinegara, lantaran dia menilai petugas tidak berpihak kepada korban.
"Si petugas pun juga malah cuma bilang, 'Masnya kan nggak merasa. Mas sebagai laki-laki minta maaf saja.' Saya kesel dong, seakan-akan saya ini cuma halu doang. Saya tidak terima. Pelaku merasa mendapat pembelaan dari petugas. Saya bilang, 'Saya nggak mau memproses ini lagi. Saya mau memviralkan ini aja.'," kata korban.
Petugas, kata korban, mengaku tidak bisa memproses laporan korban karena tidak ada bukti pelecehan seksual. Pelaku juga tidak mau mengaku. Maka korban memutuskan untuk memviralkan kasus ini via medsos.
Korban dan KAI Commuter akan lapor ke polisi
Pertemuan korban dan KAI Commuter dilangsungkan di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (5/6) malam. Kedua belah pihak sepakat membawa kasus ini ke jalur hukum alias lapor polisi.
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan pertemuan telah selesai dilakukan. Pihaknya bakal terus mengawal laporan pelecehan seksual ini.
"Kami juga mengajak pelapor agar kami bersama-sama melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Pertemuan juga berjalan dengan baik dan pelapor bersedia melaporkan didampingi KAI Commuter," kata Anne Purba.
Korban ungkap kejadian
Korban mengungkapkan kronologi kejadian yang menimpanya pada Jumat (4/6) malam lalu. Saat itu, dirinya pulang kerja di Jakarta menuju Cikarang Bekasi.
Kronologi bermula dari Stasiun Manggarai, sore. Dia terpaksa menaiki kereta yang penuh karena ingin cepat sampai rumah. Akhirnya, dia menaiki KRL KA 1452.
Selanjutnya, korban melihat pria yang kemudian melecehkan dirinya. Awalnya, si pria berdiri di depannya namun pindah ke belakangnya menghadap ke punggung korban. Pria itu mulai mendesak-desaknya dengan tas di depan dan tiba-tiba terjadilah.
"Tapi lama-lama kok ada yang aneh. Dari pantat saya kayak ada yang menyenggol, seperti ada yang menggesek. Saya risih, saya khawatir ada yang berbuat macam-macam," kata korban.
Korban melihat itu semua namun tidak sempat merekam. Korban refleks menendang pelaku. Akhirnya, petugas membawa pelaku dan korban untuk lapor ke Stasun Jatinegara.
"Pada saat itu ada teman kantor saya, tapi posisinya agak jauh, tapi tetap satu gerbong. Dia cuma melihat saya saat menendang. Bukti itu dinilai tidak kuat menurut petugas. Saya tidak dibantu untuk memproses karena tidak ada bukti kuat. Ya saya marah dong. Memang saya halu?" kata dia.
Namun, itu peristiwa pada Jumat (4/6) lalu. Pada Sabtu (5/6), korband an KAI Commuter bersepakat akan memproses pelecehan seksual tersebut secara hukum ke pihak berwajib.
(dnu/dnu)