Korban pelecehan seksual di KRL dan KAI Commuter telah bertemu. Kedua belah pihak sepakat bakal melaporkan pelecehan seksual yang dialami korban ke polisi.
"Sudah bertemu. Sudah ada iktikad baik dari pihak KAI Commuter untuk membantu ke jalur hukum," kata korban kepada detikcom, Sabtu (5/6/2021).
Pertemuan dilangsungkan di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (5/6/2021) malam. Di tempat ini pula, korban sempat berusaha melaporkan ke pihak Stasiun begitu mengalami pelecehan seksual pada Jumat (4/6) kemarin. Korban menyatakan pihak petugas Stasun mengaku kesulitan memproses pelecehan tersebut lantaran tidak ada bukti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban belum memastikan kapan hendak melaporkan ke polisi, meski membuka kemungkinan besok akan melapor. Dia menyampaikan harapan untuk pihak KAI Commuter supaya pengawasan situasi keamanan lebih baik lagi.
"Harapannya, tingkat keamanannya ditingkatkan. Kalau ada CCTV maka lebih enak untuk mendapatkan bukti," kata korban.
Dia juga menyampaikan imbauan kepada sesama perempuan. "Untuk perempuan, lebih waspada lagi dan lebih peduli dengan lingkungan sekitar, pelecehan seksual bisa terjadi kapanpun dan di manapun bila ada niat dan kesempatan pelaku. Saksi-saksi harus lebih berani untuk mengadu," kata korban.
Dihubungi terpisah, Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan pertemuan telah selesai dilakukan. Pihaknya bakal terus mengawal laporan pelecehan seksual ini.
"Kami juga mengajak pelapor agar kami bersama-sama melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Pertemuan juga berjalan dengan baik dan pelapor bersedia melaporkan didampingi KAI Commuter," kata Anne Purba.
Keterangan sebelumnya: