KAI Commuter Sarankan Korban Dugaan Pelecehan Seksual di KRL Lapor Polisi

KAI Commuter Sarankan Korban Dugaan Pelecehan Seksual di KRL Lapor Polisi

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Sabtu, 05 Jun 2021 17:33 WIB
Terjadi lonjakan penumpang di Stasiun Kereta Api Palmerah, Selasa  (4/5/2021) sore, akibat rekayasa penutupan Stasiun Tanah Abang.
Ilustrasi KRL (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta -

KAI Commuter menanggapi soal aduan warganet (netizen) di Twitter soal adanya pelecehan di KRL yang diketahui di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur. VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menyarankan korban melapor kepada polisi.

"Sebagai operator layanan KRL, KAI Commuter telah mendata terduga pelaku dan korban di Stasiun Jatinegara dan menyarankan untuk melapor kepada kepolisian," kata Anne Purba melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (5/5/2021).

Anne mengatakan, saat kejadian itu, korban tidak melapor dan langsung melanjutkan perjalanan ke luar stasiun. Sedangkan pelaku pun tidak mengakui perbuatannya. Namun pihak KAI Commuter sudah mengamankan data pelaku jika sewaktu-waktu diperlukan korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun korban ketika itu melanjutkan perjalanan ke luar stasiun. Terduga pelaku tidak mengakui perbuatannya, namun KAI Commuter telah melakukan pendataan lengkap jika diperlukan di waktu yang akan datang," kata Anne.

Selanjutnya, Anne mengatakan, saat kejadian itu tidak ada pengguna KRL yang melaporkan kejadian itu sebagai saksi. KAI mendapatkan laporan soal dugaan pelecehan itu dari postingan teman korban melalui Twitter.

ADVERTISEMENT

"Selain terduga korban dan pelaku, ketika itu tidak ada pengguna KRL lain yang ikut melapor sebagai saksi," katanya.

"KAI Commuter kemudian mendapat laporan lanjutan dari rekan korban melalui Twitter yang menyatakan keluhan dari korban atas penanganan kejadian tersebut," sambungnya.

Anne mengatakan pihak KAI sudah menghubungi korban dan rekan korban untuk melanjutkan upaya dugaan pelecehan ini. Permintaan maaf juga sudah dilontarkan pihak KAI melalui Twitter kepada rekan korban yang melapor.

"Selanjutnya KAI Commuter telah menghubungi kembali rekan korban dan korban untuk ada upaya-upaya lanjutan atas peristiwa tersebut. Permohonan maaf terhadap kesalahan respon melalui Twitter tersebut telah diterima oleh pelapor," ujarnya.

Lebih lanjut pihak KAI nantinya akan mengadakan pertemuan dengan korban dan rekan korban sebagai pelapor. Hal itu guna menindaklanjuti soal dugaan pelecehan ini.

"Selanjutnya, KAI Commuter juga akan menemui korban dan pelapor untuk menindaklanjuti peristiwa ini," katanya.

Simak juga Video: Terekam CCTV! Pria Lecehkan Wanita di Musala Jaktim

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya, aduan warganet (netizen) soal pelecehan seksual di KRL ditanggapi oleh akun resmi KAI Commuter. Tanggapan KAI Commuter menuai kontroversi dan akhirnya KAI meminta maaf. Respons akun resmi KAI Commuter (@CommuterLine) ini viral, disimak detikcom di Twitter pada Sabtu (5/6).

Awalnya, akun @ZharRala mengadukan peristiwa pelecehan seksual yang dialami temannya di KRL Cikarang. Dia mengunggah tayangan seorang pria bermasker dan bercelana pendek. Dia beri keterangan di video pendek ini "Pelaku pelecehan seksual. Hati-hati buat yang naik kereta Cikarang kalau lagi padat".

Perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual merasa pria tersebut mengeluarkan kemaluannya saat berada di dalam gerbong. Kemudian, perempuan tersebut menendang pria tersebut. Namun petugas KRL dinilainya tidak membuat laporan apa pun dengan alasan korban tidak punya bukti.

Selaku pengelola KRL, akun resmi KAI Commuter, yakni @CommuterLine, yang bercentang biru, kemudian menanggapi.

"BTW kejadian nya di alami sama temen Mba kan.?? bukan sama mbak nya?? Kenapa gak langsung Lapor Polisi aja Mbanya? dan kalo lapor polisi si mba nya pun harus ada bukti...," demikian respons akun resmi KAI Commuter terhadap keluhan @ZhaRala soal petugas KRL yang tidak melaporkan peristiwa pelecehan seksual itu ke polisi.

Namun respons KAI Commuter itu lantas dihapus, meski tangkapan layar sudah kadung viral. KAI meminta maaf karena telah salah menanggapi keluhan perihal pelecehan seksual di gerbong KRL.

"Kami mohon maaf atas kekeliruan agen dalam merespons kritik dan saran yang disampaikan. Selanjutnya petugas akan diberi pembinaan. Hal tersebut tidak kami benarkan dan tidak mencerminkan layanan KRL Commuter Line secara keseluruhan," demikian permohonan maaf KAI Commuter lewat akun resminya.

Halaman 2 dari 2
(aik/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads