Sekitar 400 warga Desa Kale Komara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mendadak jadi orang kaya baru (OKB) setelah menerima ganti rugi lahan di pembangunan bendungan Pammukkulu. Besaran ganti rugi warga bernilai ratusan juta rupiah hingga Rp 10 miliar.
"Ada (dapat Rp 10 miliar). Haji Rahman. Memang banyak lahannya dia. (Warga lainnya) ada yang Rp 2 miliar, ada Rp 3 miliar, ada hampir Rp 4 miliar. Ada juga Rp 1 miliar lebih," kata kepala dusun setempat, Abdul Salam (50), saat berbincang dengan detikcom, Jumat (21/5/2021).
Hasil ganti rugi lahan tersebut kemudian banyak digunakan warga untuk memborong kendaraan. Disebut ada ratusan unit motor dan puluhan unit mobil berbagai merek yang langsung diborong warga tak lama setelah uang ganti rugi lahan mereka terima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oh iya, mungkin sempat viral itu. Banyak yang beli motor, ada juga yang beli mobil. Ada beli Rush, Fortuner 2, Kijang Innova, Avanza Veloz, Corolla Cross, pokoknya macam-macam, ada yang beli pikap, ada juga tongkang, macam-macam," kata Abdul.
"Lebih banyak lagi kalau motor, lebih seratus unit. Ada beli dua, tiga, tergantung jumlah keluarganya. Kalau tidak ada motornya, dia belikan. Kebetulan ada uangnya," sambung Abdul.
Ratusan warga yang menerima ganti rugi tak hanya kehilangan lahan, banyak di antara mereka yang juga harus kehilangan rumah mereka setelah lahan rumah tersebut akan masuk dalam area bendungan.
Seperti halnya dengan warga bernama Nurnia Daeng Nai. Wanita berusia 50 tahun itu harus membongkar dua unit rumah miliknya.
"Kehilangan dua rumah ini, sawah, semua," jelas Nurnia saat ditemui terpisah.
Sebagai gantinya, Nurnia telah menerima uang ganti rugi senilai Rp 2,5 miliar. Dia juga mengaku masih akan menerima uang ganti rugi lahan selanjutnya yang nilainya sekitar Rp 1 miliar lebih.
"Yang telah saya terima sekarang sudah 5 kaveling termasuk (lahan beserta) rumah sekarang, Rp 2,5 miliar," sebut Nurnia.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya: