Sebelumnya, Kementerian Kominfo menyebut 279 data yang bocor itu identik dengan BPJS Kesehatan. Kominfo akan memanggil direksi BPJS Kesehatan terkait hal ini.
"Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan. Hal tersebut didasarkan pada struktur data yang terdiri dari noka (nomor kartu), kode kantor, data keluarga/data tanggungan, dan status pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan," ujar juru bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi, dalam keterangannya, Jumat (21/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedy mengatakan sampel data itu beredar sejak 20 Mei 2021. Namun Dedy menyebut data diduga bocor itu bukan jutaan, melainkan 100 ribu.
"Kementerian Kominfo melakukan pemanggilan terhadap direksi BPJS Kesehatan sebagai pengelola data pribadi yang diduga bocor untuk proses investigasi secara lebih mendalam," ujarnya.
(eva/lir)