.webp)
Untuk mencegah kecelakaan terjadi kembali di pembatas jalan yang rawan kena tabrak ini, Dinas Bina Marga DKI Jakarta telah memasang rambu peringatan pada 9 Mei lalu. Kini dua pekan sesudahnya, rambu itu terbalik.
Pantauan detikcom di lokasi pembatas jalan rawan kecelakaan, dekat New Priok Common Gate, Jl Raya Cilincing, Jumat (21/5/2021), rambu penghalang itu berimpitan dengan pembatas median jalan yang searah itu.
Rambu peringatan itu terbuat dari kayu dicat kuning hitam, tiang penyangganya juga terbuat dari kayu. Ada batu di bagian bawahnya. Ada tali yang mengikat papan rambu dengan tiang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Rambu peringatan di pembatas jalan rawan kecelakaan, Jl Raya Cilincing, Jakut, 21 Mei 2021. (Wilda Hayatun Nufus/detiikcom) |
Rambu peringatan ini rusak dan terbalik. Bila dibandingkan dengan foto yang disampaikan Dinas Bina Marga, kondisi rambu hari ini berbeda dengan kondisi rambu pada 9 Mei lalu. Berikut perbedaannya:
1. Papan rambu peringatan pada 9 Mei terlihat tegak berdiri disokong tiang. Tapi, pada hari ini, papan itu terlihat bersandar pada tiang yang bengkok dan diganjal batu
2. Arah panah pada rambu peringatan pada 9 Mei menuju ke atas. Tapi, pada hari ini, arah panah pada rambu peringatan itu menuju ke bawah
3. Ada penunjuk kanan-kiri berwarna merah putih di ujung atas rambu peringatan pada 9 Mei. Sekarang, tak ada lagi penunjuk kanan-kiri berwarna merah putih itu.
 Pembuatan marka di pembatas jalan Jl Raya Cilincing Jakarta Utara. Foto: dok. Bina Marga DKI Jakarta |
 Rambu peringatan di pembatas jalan rawan kecelakaan, Jl Raya Cilincing, Jakut, 21 Mei 2021. (Wilda Hayatun Nufus/detiikcom) |
Selanjutnya, kondisi lalu lintas:
Belum jelas betul penyebab kerusakan dan terbaliknya rambu peringatan ini. Pembatas jalan yang rawan kecelakaan itu sendiri sudah terlihat kusam, cat hitam-kuning terlihat pudar.
Saat ini arus lalu lintas di lokasi terpantau ramai-lancar. Banyak kontainer yang melewati jalan ini.
Diketahui, pembatas di tengah jalan dekat New Priok Common Gate ini sering menjadi lokasi kecelakaan tunggal lalu lintas.
Awalnya, Dinas Bina Marga DKI Jakarta berencana meninggikan pembatas jalan dengan memasang beton movable concrete barrier (MCB). Namun akhirnya mereka memilih memasang marka di pembatas jalan tersebut.
"Sudah kita kasih tanda marka," ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho dalam pesan singkat kepada detikcom Do Your Magic, Kamis (20/5) kemarin.
(whn/dnu)
