Dicky membeberkan modus pria itu untuk mengelabui polisi. Pria itu, sebutnya, mengaku staf dari pejabat PSSI.
"Saya sih nggak dengar ya, dalam artian saya nggak di lokasi, yang di situ kan Kanit Patwal saya. Cuma saya dapat laporan katanya ada orang yang mengaku-aku sepri (pejabat PSSI)-lah, apalah. Cuma kita nggak bisa konfirmasi," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dicky menyebut pihaknya sering mendapati modus berpura-pura seperti ini saat razia penyekatan. Namun, dia menyampaikan bahwa pria itu sudah kooperatif dan bersedia diputar balik.
"Orang boleh saja ngaku-ngaku, yang penting kita sudah lakukan imbauan. Kenapa saya bilang sudah clear masalahnya, karena kita sudah kasih imbauan dan pemahaman. Beliau mau putar balik ya, sudah beres," ucapnya.
Menanggapi kehebohan ini, Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi akhirnya memberi konfirmasi. Yunus membantah pria dalam video razia penyekatan itu sebagai staf PSSI.
"Wajah yang dimaksud tidak sebagai staf PSSI. Mungkin lagi kepepet, lalu ambil jurus lain. Bawa-bawa nama PSSI," kata Yunus saat dihubungi, Sabtu (15/5/2021).
Yunus menilai kejadian ini hanya akal-akalan pria itu saja demi lolos razia penyekatan. Selama mengurus bal-balan di PSSI, Yunus Nusi tidak pernah tahu ada sosok pria itu sebagai asisten pribadi Ketum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.
"Setahu saya nggak ada. Saya kenal semua dengan ajudan dan staf serta keluarga yang selalu mendampingi Ketum," ucap Yunus.
"Setahu saya pada waktu bersamaan Ketum lagi dengan anak-anak Timnas di Hotel Fairmont, Senayan," imbuhnya.
(run/jbr)