Pria Ngaku Staf Terjerat Razia Penyekatan, PSSI Nilai Hanya Akal-akalan

Round-Up

Pria Ngaku Staf Terjerat Razia Penyekatan, PSSI Nilai Hanya Akal-akalan

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 16 Mei 2021 06:01 WIB
Viral di media sosial video seorang pria disebut mengaku asisten pribadi pejabat PSSI bersitegang dengan anggota polisi saat diminta putar balik di jalur Puncak, Kabupaten Bogor.
Pria mengaku asisten pribadi Ketum PSSI (Foto: Tangkapan layar video viral)
Jakarta -

Ada-ada saja siasat seorang pria yang terjerat razia penyekatan di jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Nama Ketua Umum PSSI sampai dibawa-bawa.

Peristiwa ini viral di media sosial. Dalam video berdurasi sekitar 2 menit itu, terlihat seorang pria berjaket merah bertulisan 'Indonesia' di bagian punggung diminta putar balik oleh anggota polisi. Namun, pria dalam video itu justru bersitegang dengan aparat keamanan karena menolak diminta pulang.

Pria itu sempat mengaku bagian dari rombongan PSSI. Namun polisi tetap memintanya putar balik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Putar balik saja. Bapak dari PSSI? Ya sudah, putar balik dulu, nanti kita bantu. Begitu aja, gampang," ucap polisi.

Pria itu masih saja ngotot dan berharap polisi membiarkannya lolos. Di depan awak media, polisi mengungkapkan kelakuan pria tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ini kendaraan yang tadi ikut rangkaian, tapi tidak mau diputarkan, malah ngotot ke saya," katanya.

Polisi terus mengarahkan pria itu agar mau diputar balik. Pria itu justru menantang polisi akan menelepon Ketum PSSI.

"Sekarang mau putar balik atau nggak, silakan. Saya hanya ini," ujar polisi.

"Kalau pakai media, saya telepon Pak Ketum," kata pria itu dan dijawab 'silakan' oleh polisi.

Kasat Lantas Polres Bogor Iptu Dicky angkat bicara. Ia menjelaskan peristiwa itu terjadi Jumat (14/5). Dicky tidak tahu persis kejadian di lokasi dan hanya menerima laporan dari bawahannya di tempat kejadian.

"Kita nggak tahu (dia asisten pribadi pejabat) PSSI atau bukan, kita juga nggak pegang datanya. Itu anggota saya (yang putar balik), nggak tahu dapat informasi dari mana PSSI (atau bukan)," kata Dicky saat dihubungi, Sabtu (15/5/2021).

Dicky mengatakan awalnya ada rombongan pejabat yang hendak lewat. Pihak rombongan sudah menginformasikan hanya ada empat mobil yang melintas. Namun, kata Dicky, mobil pria berjaket merah itu berusaha nyelonong ikut rombongan pejabat itu.

"Memang kemarin ada selisih paham antara pengendara yang ingin naik dengan petugas. Jadi memang kemarin ada rombongan pejabat yang ingin naik, terus tiba-tiba ada yang mengikuti. Kita sudah koordinasi dengan pejabat tersebut ada berapa mobil kan, dalam rangka dinas. Ada kegiatan ratas. Kita siapkan. Info dari rombongan tersebut hanya empat kendaraan. Tiba-tiba ini kok ada yang ikut. Sama kita, kita berhentikan, terus dia ngaku-ngaku (dari PSSI)," jelasnya.

Simak juga 'Menhub Prediksi Puncak Arus Balik Mudik 16 dan 20 Mei':

[Gambas:Video 20detik]



Dicky membeberkan modus pria itu untuk mengelabui polisi. Pria itu, sebutnya, mengaku staf dari pejabat PSSI.

"Saya sih nggak dengar ya, dalam artian saya nggak di lokasi, yang di situ kan Kanit Patwal saya. Cuma saya dapat laporan katanya ada orang yang mengaku-aku sepri (pejabat PSSI)-lah, apalah. Cuma kita nggak bisa konfirmasi," ungkapnya.

Dicky menyebut pihaknya sering mendapati modus berpura-pura seperti ini saat razia penyekatan. Namun, dia menyampaikan bahwa pria itu sudah kooperatif dan bersedia diputar balik.

"Orang boleh saja ngaku-ngaku, yang penting kita sudah lakukan imbauan. Kenapa saya bilang sudah clear masalahnya, karena kita sudah kasih imbauan dan pemahaman. Beliau mau putar balik ya, sudah beres," ucapnya.

Menanggapi kehebohan ini, Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi akhirnya memberi konfirmasi. Yunus membantah pria dalam video razia penyekatan itu sebagai staf PSSI.

"Wajah yang dimaksud tidak sebagai staf PSSI. Mungkin lagi kepepet, lalu ambil jurus lain. Bawa-bawa nama PSSI," kata Yunus saat dihubungi, Sabtu (15/5/2021).

Yunus menilai kejadian ini hanya akal-akalan pria itu saja demi lolos razia penyekatan. Selama mengurus bal-balan di PSSI, Yunus Nusi tidak pernah tahu ada sosok pria itu sebagai asisten pribadi Ketum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.

"Setahu saya nggak ada. Saya kenal semua dengan ajudan dan staf serta keluarga yang selalu mendampingi Ketum," ucap Yunus.

"Setahu saya pada waktu bersamaan Ketum lagi dengan anak-anak Timnas di Hotel Fairmont, Senayan," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads