4 Pemudik Ditangkap, Diduga Provokasi Terobos Penyekatan Kedungwaringin

4 Pemudik Ditangkap, Diduga Provokasi Terobos Penyekatan Kedungwaringin

Yogi Ernes - detikNews
Selasa, 11 Mei 2021 19:19 WIB
Pemudik sepeda motor terjebak kemacetan saat melintasi posko penyekatan mudik di jalur Pantura Patokbeusi, Subang, Jawa Barat, Selasa (11/5/2021) dini hari. Petugas gabungan memutar balik pemudik yang melintasi jalur pantura Subang pada H-2 jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/wsj.
Ilustrasi pemotor terjebak penyekatan di Kedungwaringin, Bekasi (ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar)
Jakarta -

Polisi menangkap empat orang pemudik di pos penyekatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi. Keempat pemudik tersebut diduga memprovokasi warga lainnya untuk menerobos penyekatan Kedungwaringin.

"Kemarin memang ada diamankan. Tapi (yang menangani) serse, setelah itu dibawa ke Polres dan lain-lain," kata Kasat Lantas Polres Metro Bekasi AKBP Ojo Ruslani saat dihubungi detikcom, Selasa (11/5/2021).

Ojo mengatakan keempat orang tersebut ditangkap sekitar pukul 00.00 WIB, Selasa (11/5) dini hari. Dia menyebut empat orang tersebut diduga provokator.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya memang diambil dari jalanan orang yang memprovokasi untuk menerobos jalan dan lain-lain," ujar Ojo.

Keempat orang tersebut merupakan pemudik yang hendak melintas di perbatasan Bekasi-Karawang.

ADVERTISEMENT

"Mereka (empat orang yang diamankan) pemudik juga," sambungnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan video 'Riuh Bunyi Klakson di Antrean Penyekatan Kedungwaringin Bekasi':

[Gambas:Video 20detik]

Lebih lanjut Ojo mengatakan keempat pelaku tersebut kini masih diperiksa di Polres Metro Bekasi. Dia belum memerinci status hukum dari keempat orang provokator tersebut.

"Sekarang proses ada di Reskrim," tuturnya.

Seperti diketahui, penyekatan pemudik di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, diterobos para pemudik. Para pemudik yang menggunakan motor saling membunyikan klakson, sehingga suasana malam tadi menjadi riuh.

Para pemudik ini membunyikan klakson lantaran petugas melakukan pemeriksaan di pos penyekatan tersebut. Situasi di lokasi semakin tidak terkendali, para pemudik membentuk barisan hingga membuat lalu lintas macet.

Menjelang dini hari, polisi akhirnya meloloskan para pemudik tersebut. Polisi mengambil upaya diskresi tersebut untuk mencairkan kerumunan.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan sebesar apa pun personel yang diturunkan tidak bisa membendung keinginan para pemudik. Selama masyarakat tidak menyadari pentingnya untuk tidak mudik.

"Seberapa besar pasukan kita terjunkan yang kita butuhkan adalah kesadaran kolektif masyarakat untuk sama-sama mau mematuhi anjuran pemerintah untuk tidak mudik," kata Sambodo di Polda Metro Jaya.

Sambodo mengatakan pihaknya tidak bisa memaksakan mendorong pemudik untuk putar balik. Sambodo menyebut tidak bisa memposisikan para pemudik seperti halnya pengunjuk rasa anarkis.

"Karena mereka juga tidak mungkin kita paksa, dorong karena mereka bukan pengunjuk rasa. Jadi tetap malam itu kita lakukan dengan persuasif dan sebagainya," katanya.

Halaman 2 dari 2
(ygs/mei)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads