Kabar Terkini Kasus Kerumunan Jakmania di HI

Round-Up

Kabar Terkini Kasus Kerumunan Jakmania di HI

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 29 Apr 2021 06:35 WIB
Persija Jakarta dan Persib Bandung bertanding di laga pekan kedelapan Liga 1 2019. Pertandingan yang dihelat di SUGBK itu dipadati The Jakmania.
Foto: Ilustrasi Jakmania (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus kerumunan Jakmania di Bundara HI, Jakarta Pusat. Terbaru, polisi memeriksa sejumlah saksi, di antaranya dari Jakmania, Manajer Persija hingga pemilik atau admin media sosial.

Pada Rabu (28/4/2021) kemarin, Polda Metro Jaya memeriksa Manajer Persija Mohamad Prapapanca dan Ketua Umum Jakmania Diky Soemarno. Hanya saja, Diky berhalangan hadir karena sakit.

Seusai pemeriksaan, Prapanca mengaku dirinya dicecar pertanyaan terkait hubungan Persija dengan The Jakmania. Prapanca diperiksa di Polda Metro Jaya terkait kerumunan Jakmania selama sekitar 3 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ulah Oknum

Menurut Prapanca sendiri, kerumunan Jakmania yang terjadi di Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Minggu (25/4) malam lalu adalah ulah oknum dari Jakmania.

ADVERTISEMENT

"Ya menurut keterangan suporter, itu oknumnya The Jakmania," ujar Prapanca di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Dia menegaskan pihaknya sudah mengeluarkan imbauan kepada Jakmania untuk tidak konvoi dan berkerumun seperti yang telah terjadi di Bundaran HI. Imbauan tersebut pun, disebut Prapanca, telah disampaikan kepada seluruh pengurus Jakmania.

"Kita kan waktu itu sudah pasang hashtag sesuai penyelenggara dari Kemenpora bahwa dijalankan tanpa kerumunan, tanpa nonton bareng. Terus ada beberapa oknum suporter yang tetap nekat spontanitas melihat klubnya juara ya. Tapi tentunya itu kan sudah jauh-jauh hari sudah kita kasih tahu tidak perlu ada sebenarnya," paparnya.

Halaman selanjutnya, pengakuan pengurus Jakmania

Lihat Video: Ketua Jakmania Tegaskan Tak Pernah Arahkan Suporter Berkerumun

[Gambas:Video 20detik]



Pengurus Tak Ajak Jakmania Berkumpul

Sementara pengurus Jakmania menjelaskan sejumlah hal yang telah dilakukan demi mencegah suporter turun ke jalan. Ketua 1 Jakmania, Adit mengaku pengurus pusat hingga ke tingkat biro sudah memberikan imbauan nonton di rumah.

"Nanya aja kemarin apa yang dilakukan pengurus pusat. Ya disampaikan bahwa dilakukan pengurus pusat, memang untuk wajib nonton di rumah. Itu pun diikuti Korwil dan Biro di luar Jakarta bahwa kita memang harus nontonnya di rumah, bukan berkerumun," kata Ketua 1 Jakmania, Adit, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Minta Maaf

Dalam pemeriksaan tersebut, Jakmania melampirkan sejumlah bukti kepada polisi hari ini. Bukti-bukti itu salah satunya berupa imbauan bagi para Jakmania untuk tidak berkerumun.

"Screenshot di social media bahwa kita untuk nyuruh teman-teman semua di rumah aja. Nggak boleh berkerumun dan nonton di rumah aja. Kami meminta maaf kalau ada keresahan di dalam masyarakat Jakarta," sebutnya.

Selain menyampaikan permohonan maaf, dia menegaskan pihaknya tidak pernah menyarankan Jakmania berkerumun di Bundaran HI pekan lalu.

"Sekali lagi, kami tegaskan kami tidak pernah untuk mengarahkan kerumunan baik di Bundaran HI ataupun tempat-tempat lain di Jakarta," tegasnya.

Halaman selanjutnya, 4 admin medsos diperiksa

Admin Medsos Diperiksa

Sebelumnya, polisi menengarai adanya undangan via media sosial yang membuat ribuan Jakmania tumpah ruah ke Bundaran HI. Berkaitan dengan itu, Polda Metro Jaya telah menganalisis sejumlah akun media sosial yang diduga memprovokasi Jakmania untuk berkerumun.

Hingga saat ini sudah ada 4 akun media sosial yang diketahui mengajak Jakmania turun ke HI. Empat orang selaku pemilik atau admin medsos itu dimintai keterangan.

"Kami masih lakukan pendalaman ada 4 akun menyangkut masalah ajakan di dunia maya. Ini sudah 4 yang kita lakukan pendalaman," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Pemeriksaan empat orang pemilik akun itu berlangsung pada Selasa (27/4). Yusri mengatakan empat orang tersebut kini masih berstatus sebagai saksi dan sudah dipulangkan setelah menjalani pemeriksaan.

"Sudah kita kembalikan. Sekarang masih kita dalami karena kita akan mengerucut nanti siapa yang mengajak masif," ungkap Yusri.

Polda Metro Jaya masih menyelidiki masalah kerumunan Jakmania ini. Rencananya dalam waktu dekat polisi akan memeriksa saksi-saksi lainnya.

Halaman 2 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads