Sementara itu, Irwan pun akhirnya buka suara terkait harta yang dimilikinya. Irwan mengatakan kekayaannya itu didapat dari hasil usahanya. Sejumlah barang mewah yang dimilikinya, jelas Irwan, sudah melalui tiga kali proses verifikasi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Ini sudah melalui proses verifikasi dan klarifikasi, kemudian persoalan kenaikannya disesuaikan dengan nilai sekarang, harga pasar, karena itu kan aset dan perolehannya itu kan jauh sebelumnya saya jadi kepala dinas, memang itu hasil usaha saya iya," kata Irwan Adnan, melalui sambungan telepon, Minggu (25/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil usaha itu tidak ada kaitannya itu, saya sebelum jadi kepala dinas aja udah punya dari dulu, saya usaha properti jual-beli, bangun-jual khusus ruko, tapi itu kita sudah diverifikasi sudah 3 kali, kita diverifikasi bahkan KPK kan sudah bicara, Ibu Niken juga sudah bicara," ujarnya.
Irwan Adnan heran terhadap pihak-pihak yang mempertanyakan harta kekayaannya. Menurutnya, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya ke KPK perlu diapresiasi.
"Itu kan sudah terverifikasi dan klarifikasilah, harusnya begini, justru sebenarnya, saya ini harus diapresiasi, harus diikuti ya semua ASN, bahkan wali kota harusnya lebih, pertama kalau kita mau jujur ya, maksud saya LHKPN itu produk KPK dan bisa diakses semua orang dan itu untuk transparansi, pencegahan dan kepatuhan saya ini kan pernah jadi pilot project KPK, sehingga saya harus punya integritas tinggi harus begitu (melaporkan) harus berani jujur, berani jujur itu hebat," tegas Irwan.
Ia juga meminta pejabat di Pemkot Makassar berani jujur dan melaporkan seluruh harta kekayaannya di KPK. Pejabat lain, lanjut Irwan, harus transparan dengan memperlihatkan hartanya ke publik.
"Kenapa ini tidak dijadikan motivasi buat teman-teman, memang iya, kenapa kita jadi pejabat harus transparan, untuk melaporkan berapa harta sebelum menjabat, berapa setelah menjabat, harus seperti itu dan itu saya perlihatkan," tutupnya.
(maa/maa)