Ragam Alasan Road Bikers Pilih Gowes di Luar Jalur Sepeda Sudirman-Thamrin

Round-Up

Ragam Alasan Road Bikers Pilih Gowes di Luar Jalur Sepeda Sudirman-Thamrin

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 14 Mar 2021 06:47 WIB
Sejumlah pesepeda di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, nekat memasuki jalur cepat. Aksi tersebut tentu saja dapat membahayakan nyawa dan pengguna jalan lainnya.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta telah membuat jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Tujuan dibuat jalur sepeda permanen itu agar pengguna sepeda lebih aman dan tidak menyatu dengan pengendara kendaraan bermotor.

Namun, para pengguna sepeda khususnya road bikers masih ada yang memilih bersepeda di luar jalur yang sudah disediakan. Lalu, apa alasan mereka memilih menggowes di luar jalur sepeda?

Salah satu road biker bernama Faisal (29) menjelaskan menggunakan jalur sepeda di Jl Jenderal Sudirman-MH Thamrin bila ingin bersantai. Namun, jika ingin gowes bersama kawan road biker-nya, istilahnya 'peletonan', Faisal memilih di luar jalur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya kalau santai enak di jalur sepeda ini, tapi kalau buat kayak peleton barengan, enakan di luar jalur. Ya karena kan kalau peleton biasanya cepat (lajunya) kan. Jadi kalau yang jalur sepeda, biasa banyak seli (sepeda lipat), jadi agak terhalang, jadi agak lambat gitu," ujar Faisal saat ditemui di lokasi, Sabtu (13/3/2021).

Dengan itu, Faisal menyarankan road biker yang ingin peletonan untuk gowes di tempat lain. Menurutnya, jalur sepeda Sudirman-Thamrin ini memang diwajibkan untuk masuk ke jalur.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya, kalau buat yang di jalur Sudirman ini lebih baik menurut saya benar pakai jalur sepeda ini. Karena kalau pengin kenceng atau peletonan gitu, mending di tempat lain, bukan di sini. Karena harus berbagi sama pengendara lain ya atau pengguna jalan lainlah," ujarnya.

Selain itu, ada road biker Denny (27) yang juga memilih menempuh jalan di luar lajur sepeda. Menurutnya, sepeda balap memiliki kecepatan di atas peraturan pada jalur sepeda.

"Saya lebih senang di luar jalur sih. Karena kalau di dalam jalur itu kan sempit dan kalau dilihat itu kan speed-nya cuma 25 km/jam ya. Sedangkan kalau untuk road bike bisa sampai 30 km/jam ke atas," ujar Denny.

Sepeda road bike memang didesain untuk melaju kencang di aspal jalanan. Rodanya ukuran 700c, ban cenderung tipis saja sekitar ukuran 23-28 mm. Rangka road bike modern bahkan berbentuk aerodinamis.

"Memang ini geometri sepedanya sih (cepat), karena kan memang untuk speed ya, kecuali kalau MTB atau sepeda lipat kan lebih lambat. Jadi mereka bisa di jalur," sambungnya.

Lihat video 'Detik-detik Mobil Tabrak Lari Pesepeda di Bundaran HI':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Denny menyarankan jalur sepeda ini untuk diperbaiki lagi, khususnya untuk road biker. Dia berharap lajur sepeda bisa diperlebar atau disediakan jalur khusus untuk para road biker.

"(Lajur sepeda) kalau untuk yang commuter oke. Tapi kalau misalkan untuk road bike ya harus ada jalur khusus ya atau nggak diperlebar," kata Denny.

Road biker lainnya, Azan (35), berpendapat sama, yakni lebih suka di luar jalur. Hal itu dikarenakan sepeda balap memang memiliki kecepatan di atas 30 km/jam.

"Lebih suka di luar jalur, karena di atas 30 km/jam dibolehin, untuk di luar jalur. Tapi seli (sepeda lipat) atau city bike, urban bike di dalam (jalur) kali ya. Saya sih (biasanya) 35 km/jam atau 40, jadi pada di luar. Toh kecepatannya mirip-mirip sepeda motor, kan,"kata Azan.

Polisi Tegaskan Road Bike Harus Masuk Jalur Sepeda

Polisi menegaskan road bike juga harus berada di jalur sepeda, bukan di luar jalur sepeda. Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menyebut semua jenis sepeda sama ketika melintas di jalur tersebut, tak perlu membeda-bedakan.

"Gini, jalur sepeda itu tidak mengenal jenis sepeda. Semua sepeda sama. Artinya, ketika sudah ada jalur sepeda yang permanen, tentu semua sepeda harus masuk ke lajur sepeda yang disiapkan. karena memang undang-undangnya berkata seperti itu. Tidak dibeda-bedakan jenis jalur sepedanya," ujar Sambodo saat ditemui di Subdit Gakkum, Sabtu (13/3/2021).

Meski begitu, Sambodo memahami kalau road biker merasa jalur sepeda itu terlalu sempit. Namun dirinya tetap meminta agar road biker menggunakan jalur yang sudah disediakan.

"Saya juga paham bahwa para pengendara yang sepeda road bike mungkin menyangka bahwa jalannya terlalu kecil sehingga kecepatannya tidak memadai untuk kecepatan dari sepeda road bike. Tapi apa pun namanya, jalur yang disiapkan sudah itu. Sehingga nanti perlu kita atur regulasinya dan termasuk juga kita akan atur bagaimana penegakan hukumnya," terangnya.

(man/man)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads