5 Fakta Subuh Berjemaah di Bukittinggi yang Wajib bagi ASN Pria

Round-Up

5 Fakta Subuh Berjemaah di Bukittinggi yang Wajib bagi ASN Pria

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 04 Mar 2021 06:15 WIB
Wali Kota (Walkot) Bukittinggi, Erman Syafar (Jeka Kampai/detikcom)
Foto: Wali Kota (Walkot) Bukittinggi, Erman Syafar (Jeka Kampai/detikcom)

4. Belum Bicara Sanksi

Lalu apakah ada sanksi bagi yang melanggar program tersebut? Erman mengatakan hal tersebut akan dibicarakan selanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti kita bicarakan (soal sanksi). Yang jelas Subuh (berjemaah) itu memang wajib. Saya hanya menyampaikan dalil-dalil agama. Saya hanya ingin memperkuat dan memastikan bahwa harusnya kita dalam kondisi seperti sekarang ini, ekonomi turun dan wabah COVID, harusnya kita perkuat iman di masing-masing kita ini," kata Erman.

5. Tanggapan Komisi II DPR

ADVERTISEMENT

Program salat Subuh berjemaah ini lantas menuai tanggapan dari Komisi II DPR. Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim meminta Mendagri Tito Karnavian turun tangan membina Walkot Bukittinggi Erman Syafar.

"Rencana Wali Kota Bukittinggi mewajibkan salat Subuh berjemaah bagi ASN laki-laki, perlu ditimbang lagi," kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim kepada wartawan, Rabu (3/3/2021).

Luqman pun mendorong Wali Kota Bukittinggi memberikan teladan jika ia ingin menjadikan salat Subuh sebagai kebiasaan bagi para ASN. Menurutnya, aturan salat Subuh berjemaah tidak perlu dimasukkan ke peraturan.

"Jika Wali Kota bermaksud menularkan kebiasaan salat Subuh berjemaah, maka beri saja contoh, tidak perlu membuatnya menjadi kewajiban yang diatur melalui Peraturan Wali Kota. Kenapa? Karena sama sekali tidak ada dasar hukum yang menjadi landasannya, baik hukum negara maupun hukum Islam," ungkapnya.

"Jangan sampai maksud baik Wali Kota malah menjadi hal negatif, misalkan terjadi perubahan niat ASN melaksanakan salat untuk menyembah Allah menjadi sekadar melaksanakan kewajiban Wali Kota. Celaka namanya itu," sambung Luqman.

Selain itu, Luqman mengkritik rencana Walkot Bukittinggi memundurkan jam masuk kantor setelah melaksanakan kegiatan salat Subuh berjemaah di hari Jumat. Ia menilai kebijakan itu salah kaprah.

"Waduh, tidak bener itu kalau malah memundurkan, apalagi mengurangi jam pelayanan masyarakat gara-gara mewajibkan salat Subuh berjemaah. Itu salah kaprah! Kewajiban ASN itu melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Bagi orang Islam, yang wajib itu melaksanakan salat, bukan berjemaahnya," ungkapnya.

Luqman pun berharap Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi hingga Mendagri Tito Karnavian dapat memberikan pembinaan terhadap Wali Kota Bukittinggi. Menurutnya, jangan sampai kehidupan beragama bagi ASN umat Islam menimbulkan kerugian dalam pelayanan masyarakat.

"Saya berharap Gubernur setempat dan Mendagri memberikan pembinaan kepada Wali Kota Bukittinggi agar niat baiknya membangun kehidupan beragama bagi ASN yang beragama Islam tidak malah menimbulkan kerugian pelayanan masyarakat," tegasnya.


(knv/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads