Oknum Bripka CS Tembak TNI AD-Warga, Golkar: Usut dan Hukum Berat Pelaku

Oknum Bripka CS Tembak TNI AD-Warga, Golkar: Usut dan Hukum Berat Pelaku

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Jumat, 26 Feb 2021 07:17 WIB
Dave Laksono
Foto: Dave Laksono (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Oknum polisi Bripka CS ditangkap atas kasus penembakan yang menewaskan 3 orang di sebuah kafe di Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar). Partai Golkar meminta seluruh pihak menahan diri, sebab peristiwa ini bukanlah perseteruan antarinstitusi.

"Tentu kita mendukung sikap Pangdam (Jaya) untuk menahan emosi, jangan sampai terbakar atau pun tersulut perkara ini. Karena melihat bahwa ini bukan perseteruan institusi," kata Ketua DPP Golkar, Dave Laksono, kepada wartawan, Kamis (25/2/2021).

Anggota Komisi I DPR RI ini meminta kasus penembakan ini dihadapi dengan kepala dingin. Sehingga tidak memicu terjadinya gesekan antara institusi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, saling membela, saling melindungi itu memang salah satu sifat dari TNI, tapi dalam hal ini kita harus berpikir dalam kepala dingin dan sifat yang tenang," ujarnya.

Kepada kepolisian, Dave berpesan agar kasus penembakan yang menewaskan Praka MKRS diusut secara tuntas. Selain itu, Dave mendorong agar Polri melakukan pembinaan terhadap personelnya.

ADVERTISEMENT

"Untuk juga kepolisian, harus mengusut persoalan ini dan menghukum seberat-beratnya aparat yang terlibat. Harus melakukan penertiban dan pendisiplinan kepada seluruh aparatnya, agar jangan sampai bertindak sewenang-wenang," imbuhnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkap insiden penembakan di Cengkareng terjadi saat RM Cafe hendak tutup pada pukul 04.30 WIB dini hari.

"Kronologis sekitar pukul 02.00 tersangka CS ke TKP yang merupakan kafe, lalu melakukan kegiatan minum-minum," kata Kombes Yusri dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (25/2).

Simak video 'Kapolda Metro Pastikan Bripka CS Penembak TNI-Warga Dipecat!':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Kemudian, menjelang kafe tutup, terjadi percekcokan antara Bripka CS dan kasir kafe.

"Pukul 04.00 pada saat melakukan pembayaran, terjadi cekcok antara tersangka dan pegawai. Dengan kondisi mabuk saudara CS mengeluarkan senpi dan melakukan penembakan ke 4 korban. Tiga meninggal dunia dan satu dirawat di rumah sakit," jelasnya.

Saat ditanyakan apakah penembakan itu terjadi karena CS tidak terima ditagih uang minuman Rp 3,3 juta, Yusri kembali menjelaskan kronologi kejadian.

"Iya tadi kan sudah saya bilang, masalah saat melakukan pembayaran terjadi cekcok karena tidak menerima sehingga pelaku mengeluarkan senjata api," tuturnya.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa kemudian angkat bicara soal penembakan oleh Bripka CS yang menewaskan satu prajurit TNI AD. Andika mempercayakan proses hukum sesuai mekanisme peradilan umum yang berlaku.

"Pertama, TNI AD mempercayakan proses hukum terhadap pelaku penembakan kepada mekanisme peradilan umum," kata Andika lewat pesan singkat kepada detikcom, Kamis (25/2).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads