Transmigran di Aceh Utara Ingin Jalan Aspal: Kami Jangan Dianaktirikan

detikcom Do Your Magic

Transmigran di Aceh Utara Ingin Jalan Aspal: Kami Jangan Dianaktirikan

Danu Damarjati - detikNews
Jumat, 05 Feb 2021 20:16 WIB
Jalan Lhoksukon arah Buket Hagu, Aceh Utara. (Dok Desa Buket Hagu)
Jalan Lhoksukon arah Buket Hagu, Aceh Utara. (Dok Desa Buket Hagu)
Jakarta -

Jalan menuju Desa Buket Hagu di Aceh Utara kini sudah diperkeras dan bisa bertahan untuk sementara waktu. Namun bila hujan deras datang lagi, jalan ini dipastikan bakal menjelma jadi kubangan lumpur kembali. Desa transmigran era Presiden Soeharto itu berharap pemerintah memperhatikan mereka.

"Kami jangan dianaktirikanlah. Tolong lirik kami di sini," kata Syamsul Arifin selaku Kepala Desa (Keuchik) Buket Hagu, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, kepada detikcom, Jumat (5/2/2021).

Dia menjelaskan transmigran dari Pulau Jawa didatangkan pemerintah ke sudut Lhoksukon, Aceh Utara, ini pada 1977. Penempatan transmigran itu juga disertai pembukaan jalan dari yang semula berupa hutan. Sejak saat itu, jadilah jalan menuju Desa Buket Hagu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalan Lhoksukon arah Buket Hagu, Aceh Utara. (Dok Desa Buket Hagu) Syamsul Arifin selaku Kepala Desa (Keuchik) Buket Hagu (Dok Desa Buket Hagu)

Meski demikian, sejak 1977 pula, jalan ini tidak pernah diaspal kecuali di daerah yang dekat dengan ibu kota Kabupaten Aceh Utara, Lhoksukon.

"Desa kami dari zaman Soeharto-pun belum pernah tersentuh aspal. Dari dulu sampai sekarang jalannya lumpur," kata Arifin.

ADVERTISEMENT

"Kami sangat berharap sekali agar jalan kami diaspal," kata Arifin.

Lihat juga video 'Rincian Rp 51 Triliun Untuk Proyek Jembatan dan Jalan':

[Gambas:Video 20detik]



Selanjutnya, cerita soal pandemi COVID-19 mengubah rencana:

Dia bercerita, pada Maret 2020, dia pernah bersurat ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Pihak Kementerian merespons suratnya.

Akhir 2020, empat desa transmigrasi di Aceh Utara, termasuk Buket Hagu, dipanggil oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Aceh Utara. Dia mendapatkan informasi pembangunan pedesaan akan digulirkan. Namun tak lama kemudian, pandemi COVID-19 melanda dunia, Aceh Utara ikut kena dampaknya.

"Sudah ada anggaran untuk pengerasan peningkatan jalan. Karena pandemi, semua program dibatalkan," ujarnya.

Jalan menuju Desa Buket Hagu bak kubangan lumpur. Warga mulai dari pekerja hingga anak sekolah selalu kesusahan melewati jalan ini bila sedang hujan, karena lumpur bakal sulit dilewati roda kendaraan.

Jalan menuju desa transmigrasi Buket Hagu, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, rusak. (Wahyu via Pasangmata)Jalan menuju desa transmigrasi Buket Hagu, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, rusak. (Wahyu via Pasangmata)
Jalan menuju Desa Buket Hagu di Aceh Utara diperbaiki. (Dok Pemkab Aceh Utara)Jalan menuju Desa Buket Hagu di Aceh Utara diperbaiki. (Dok Pemkab Aceh Utara)

Kini, perkerasan jalan telah rampung dilakukan. Tanah permukaan jalan sudah ditimbun dengan batu-batu. Kondisi lebih baik. Namun, warga tetap butuh kondisi jalan yang lebih kuat, yakni aspal.

"Total panjang jalan dari Ibu Kota Kabupaten Aceh Utara, Lhoksukon, ke Desa Buket Hagu adalah 15 km. Sepanjang 6 km dari 15 km jalan ini belum diaspal," kata Arifin sambil menunjukkan kondisi jalan yang kanan-kirinya berupa kebun sawit ini.

Halaman 2 dari 2
(dnu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads