Jalan menuju desa transmigran Desa Buket Hagu, Aceh Utara, rusak bak kubangan lumpur. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara tengah berkoordinasi untuk mengetahui masalah pastinya.
"Kita konfirmasi dan koordinasi dulu ke pihak terkait dan dinas terkait," kata Kabag Humas Kabupaten Aceh Utara Andre Prayuda saat dihubungi detikcom, Kamis (4/2/2021).
Menurut laporan warga yang mengabarkan kepada detikcom sebelumnya, jalan itu sempat berupa aspal pada 1980-an zaman Presiden Soeharto. Namun kini jalanan itu rusak. Perbaikan yang pernah dilakukan bukan berupa pembangunan permukaan aspal lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre Prayuda mengatakan pihaknya masih berusaha memastikan informasi mengenai jalan ini. Pihak Pemkab berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Utara.
"Kami akan pastikan dulu apakah jalan itu masuk jalan desa, jalan kecamatan, atau jalan kabupaten," kata Andre Prayuda.
Selanjutnya, kondisi jalan menurut keterangan warga:
Sebelumnya, warga bernama Wahyu (28) menyampaikan informasi ini kepada detikcom Do Your Magic via Pasangmata. Jalan menuju Desa Buket Hagu dari Lhoksukon (ibu kota Kabupaten Aceh Utara) rusak.
Jarak Buket Hagu dari Lhoksukon melewati jalan rusak ini adalah 13 kilometer. Bila ingin menghindari jalan rusak, warga bisa menempuh jalan memutar lewat Kecamatan Cot Girek, namun jaraknya mencapai 20 km. Pada musim hujan ini, kondisi jalan tanah ini lebih parah ketimbang kemarau.
![]() |
Tanah di jalanan itu berwarna cokelat kemerahan, basah, dan berat untuk dilalui kendaraan. Di sisi kanan dan kirinya adalah semak-semak.
"Dulu, zaman Soeharto jalannya diaspal, tahun 1980-an. Saya sedih kondisi jalan ke kampung saya seperti itu," kata warga yang mengirimkan informasi ini, Wahyu, saat dihubungi detikcom, 18 Januari 2021.