Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD), 2005-2010, Marzuki Alie melontarkan setidaknya enam kritik tajam terhadap Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Majelis Tinggi PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pertama dia menyampaikan soal keluhan sejumlah kader di daerah yang mengaku dimintai sejumlah dana untuk bisa ikut Pilkada. "Keluhan ini tidak bisa saya klarifikasi. Tapi memang harusnya kekurangan kader yang akan bertarung di daerah ditambahkan oleh DPP. Jangan orang mau bertempur pelurunya (malah) diambilin," kata Marzuki Alie kepada tim Blak-blakan detikcom, Rabu (2/2/2021).
Ia mencontohkan, saat dirinya menjadi Sekjen, para elit di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) selalu membantu kader-kader di daerah yang sedang bertarung di Pilkada. Bahkan, bila ada pengurus daerah datang ke Jakarta pun biasanya akan dibantu untuk penginapan dan diganti biaya transportasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dia juga mengkritik pola rekrutmen para calon kepala daerah yang hanya mengandalkan hasil survei dan rekomendasi elit tertentu. Akibatnya kader kecewa dan marah karena mereka tak ikut diperhitungkan.
"Di zaman saya ada mekanisme penyaringan untuk para calon kepala daerah, selain survei. Tidak ujug-ujug direkomendasikan seseorang di pusat, sehingga kader asli kemudian kecewa dan marah," papar Marzuki.
Hal lain yang hilang dari PD adalah soal pelatihan kader dan kepemimpinan yang tak lagi dijalankan. Akibatnya di partai itu seolah tak ada tokoh yang bisa memimpin. Di masanya, Marzuki mengaku membuat Pelatihan Kader dan Kepemimpinan Partai.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.