Komplotan pelaku begal sepeda yang melukai staf ahli di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Slamet Supriyadi, rupanya bukan pemain baru. Polisi menyebut mereka sudah beraksi puluhan kali di wilayah Jakarta Barat.
"Kelompok ini sudah melakukan aksinya hampir 25 kali atau 25 TKP yang ada di wilayah Jakarta Barat, yaitu di wilayah Taman Sari, Kebon Jeruk, Tambora, Tanjung Duren, dan Palmerah," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo saat jumpa pers di Polres Metro Jakarta Barat, Jl S Parman, Jakarta Barat, Kamis (28/1/2021).
Ady mengungkap, komplotan ini mencari korban pesepeda secara acak. Komplotan ini membagi perannya dalam melaksanakan aksinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peran untuk menghalangi lalu lintas yang di belakang supaya tidak termonitor, yang di depan melakukan kegiatan eksekusinya dengan mengambil barang-barang yang mudah diambil dari para pesepeda," tuturnya.
Total ada lima pelaku yang ditangkap Satreskrim Polres Jakarta Barat. Mereka adalah SM (37), AS (38), EU (39), MA (24), dan TT (34).
"Dan 5 orang tersebut kita cek urinenya positif semuanya, metamphetamine atau sabu," ucapnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saat ini polisi masih mengejar 1 pelaku lainnya bernama Kibo. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan bahwa Kibo berperan sebagai joki.
"Saudara Kibo yang menjadi DPO saat ini peran yang bersangkutan juga sebagai joki," kata Arsya.
Arsya mengatakan para pelaku dalam operasinya menggunakan motor lebih dari 1 motor. Mereka berganti peran ketika melakukan aksinya.
"Mereka secara bergantian itu berganti peran dan saudara Kibo ini menjadi joki. Saat ini tetep melakukan pengejaran," tutur Arsya.
Kelima pelaku saat ini ditahan di Polres Metro Jakarta Barat. Mereka dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan.
Seperti diketahui, Slamet Supriyadi dibegal oleh komplotan saat bersepeda di Jl Latumenten, Tambora, Jakbar, pada 26 Januari 2021 lalu. Para pelaku memepet korban, lalu mengecohnya.
Salah satu pelaku bertugas merampas handphone milik Slamet Supriyadi yang disimpan di setang sepeda. Slamet Supriyadi terjatuh saat berusaha melawan para pelaku.