LPAI Sebut 4 ABG Terlibat Prostitusi Termotivasi Uang: Buat Pulsa-Make Up

LPAI Sebut 4 ABG Terlibat Prostitusi Termotivasi Uang: Buat Pulsa-Make Up

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Rabu, 27 Jan 2021 22:18 WIB
Polsek Tanjung Priok Bongkar Prostitusi ABG di Hotel Berbintang di Sunter
Polsek Tanjung Priok Bongkar Prostitusi ABG di Hotel Berbintang di Sunter (Foto: Adhyasta Dirgantara/detikcom)
Jakarta -

Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) merasa prihatin soal empat ABG perempuan yang diduga terlibat prostitusi di hotel berbintang di Sunter, Jakarta Utara. LPAI menyebut keempat ABG tersebut terlibat prostitusi karena termotivasi uang.

"Sepenuhnya mereka melakukan ini dengan motivasi uang. Mereka hanya ingin semua kebutuhan terpenuhi, termasuk kebutuhan gadis remaja pada umumnya. Kebutuhan untuk beli pakaian, beli pulsa, make up, dan sebagainya," ujar Sekjen LPAI Heni Adihermanoe dalam jumpa pers di Polsek Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2021).

Keempat ABG tersebut berusia rata-rata 15 dan 17 tahun. Rata-rata ABG tersebut sudah putus sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu yang menjadi kebutuhan yang memotivasi mereka untuk melakukan hal-hal yang bertentangan. Melihat tadi berdialog dengan anak-anak, rata-rata mereka putus sekolah," imbuh Heni.

Hal senada diungkap oleh Kapolsek Tanjung Priok Kompol Hadi Suripto. Hadi menyebut keempat ABG tersebut menggunakan uang dari prostitusi itu untuk jajan dan membeli kebutuhan sehari-hari.

ADVERTISEMENT

"Uang yang diterima (korban) digunakan untuk jajan dan kepentingan sehari-hari," kata Hadi.

Para ABG tersebut awalnya dijanjikan uang Rp 20 juta oleh muncikari, simak di halaman selanjutnya


Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Paksi Eka mengatakan keempat ABG tersebut awalnya dijanjikan uang Rp 20 juta untuk melayani om-om.

"Kalau untuk pembicaraan awal dengan muncikari itu (dijanjikan) Rp 20 juta," kata Paksi.

Uang tersebut dibagi kepada empat korban, sehingga masing-masing korban akan mendapatkan Rp 5 juta untuk sekali melayani pria hidung belang. Namun, pada kenyataannya, keempat korban menerima Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta.

"Pada faktanya yang dijanjikan muncikari kepada si korban beragam, ada yang Rp 1,5 juta, ada yang paling mahal Rp 3 juta. Selisih angka tersebut merupakan keuntungan bagi muncikari," terang Paksi.

Sementara itu, muncikari yang ditangkap polisi berinisial RSD (19) mengaku hanya mendapat bagian sekitar Rp 1-1,5 juta. RSD mengatakan tidak bekerja sendirian.

"Iya hanya segitu (dapat bagian Rp 1-1,5 juta). Ada teman (muncikari) yang lain juga," jawab RSD saat diinterogasi polisi.

Kasus ini terungkap setelah polisi menyelidiki informasi adanya transaksi perdagangan orang di sebuah hotel berbintang di Sunter Agung, Sunter, Jakut, pada Senin (25/1). Dari penyelidikan itu, polisi mengamankan muncikari RSD. Sedangkan keempat ABG ditemukan di kamar hotel tanpa busana.

Halaman 2 dari 2
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads