6 Fakta Terkait Gempa Bumi di Sulbar yang Tewaskan 46 Warga

Round-Up

6 Fakta Terkait Gempa Bumi di Sulbar yang Tewaskan 46 Warga

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 16 Jan 2021 20:09 WIB
Rutan Kelas IIB Mamuju turut terdampak gempa bumi magnitudo 6,2 yang terjadi di Majene, Sulbar. Guncangan gempa menyebabkan bangunan rutan rusak hingga narapidana terluka. (dok Ditjen PAS)
Rutan Kelas II-B Mamuju turut terdampak gempa bumi magnitudo 6,2 yang terjadi di Majene, Sulbar. Guncangan gempa menyebabkan bangunan rutan rusak hingga narapidana terluka. (Foto: dok. Ditjen Pemasyarakatan)
Jakarta -

Gempa dengan magnitudo (M) 6,2 mengguncang Majene dan berdampak pada ibu kota Sulbar di Mamuju. Ada sejumlah fakta terkait gempa kuat ini.

Sebagaimana diketahui, gempa terjadi pada Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat.

Berdasarkan data per 16 Januari 2021 pukul 02.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan 189 orang di Kabupaten Mamuju mengalami luka berat dan dirawat pascagempa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit terdampak juga telah dievakuasi sementara ke RS lapangan.

Berikut ini sejumlah fakta terkait gempa bumi di Sulbar:

ADVERTISEMENT

1. Korban Jiwa 46 Orang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru korban bencana gempa Majene dan gempa Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Sebanyak 46 warga meninggal dunia.

"Di Majene ada 9 orang meninggal dunia, di Mamuju ada 37 yang meninggal dunia, sehingga totalnya adalah 46 meninggal dunia," kata Kapusdatinkom BNPB Raditya Jati dalam konferensi pers di BNPB, Sabtu (16/1/2021).

Raditya juga menjelaskan total korban luka-luka hingga siang ini lebih dari 800 orang. "826 luka," sambung dia.

Selain korban gempa, Raditya memaparkan terdapat tiga titik longsor di Majene. Namun saat ini area yang tertimpa longsor sudah dapat dilalui.

"Selain itu, ada beberapa titik longsor. Di Majene ada longsor di tiga titik di sepanjang Jalan Poros Majene-Mamuju. Akses jalan sudah bisa dilalui kendaraan," tutur Raditya.

2. 415 Rumah Rusak

Selain itu, tercatat 415 rumah rusak. Namun BNPB masih melakukan pendataan untuk mengkategorikan tingkat kerusakan.

"415 rumah rusak dalam proses pendataan," ucap Raditya.

3. Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Gempa Sulbar

Pemerintah juga sudah menetapkan status tanggap darurat atas gempa Sulbar.

"Saat ini telah ditetapkan status tanggap darurat di tingkat provinsi," ungkap Raditya.

Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo sudah menyerahkan bantuan senilai Rp 4 miliar. Rinciannya, Rp 2 miliar untuk provinsi dan masing-masing Rp 1 miliar untuk Kabupaten Majene dan Mamuju.

"Kepala BNPB menyerahkan bantuan Rp 4 miliar, yaitu Rp 2 miliar untuk provinsi dan masing-masing Rp 1 miliar untuk Kabupaten Majene dan Mamuju," kata Raditya.

4. Orang yang Terjebak dalam Bangunan Masih Didata

BNPB belum mengetahui jumlah orang terjebak dalam bangunan yang roboh akibat gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). BNPB masih melakukan pendataan.

"Terkait dengan jumlah penduduk yang harus diselamatkan atau yang masih terjebak, ini masih dalam proses inventarisasi dan asesmen di lapangan, berkoordinasi dengan pemda dan jajaran kecamatan dan desa. Dan perlu dipahami bahwa aparat desa dan kecamatan itu juga terdampak sehingga masih kita butuhkan waktu," tutur Raditya.

Raditya mengatakan BNPB dengan pihak terkait sudah melakukan upaya untuk mencari warga yang masih terjebak. Salah satunya dengan menerjunkan K9 dan alat berat yang dimiliki instansi lain.

"Namun ada upaya-upaya yang kita lakukan, di antaranya dengan menerjunkan tim K-9. Dengan begitu, identifikasi bangunan-bangunan runtuh yang masih ada warga yang masih bisa diselamatkan dapat segera kita identifikasi," ujarnya.

"Dan tentunya bantuan-bantuan terkait dengan alat berat juga akan terus kita kerahkan berkoordinasi dengan TNI-Polri dan juga kementerian terkait serta Basarnas. Sehingga diharapkan akan mempercepat proses evakuasi warga masyarakat yang terjebak dalam reruntuhan bangunan dan masih dapat diselamatkan," lanjutnya.

5. Kemensos Salurkan Bantuan 1,7 Miliar

Kementerian Sosial menyalurkan bantuan Rp 1,7 miliar bagi korban gempa di Sulawesi Barat. Bantuan dikirim dengan pesawat Hercules milik TNI AU melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (15/1).

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam M Safii Nasution mengawal langsung bantuan dengan ikut naik pesawat Hercules, setelah Mensos Tri Rismaharini bersama Kepala BNPB juga bertolak ke Sulawesi Barat.

Safii menjelaskan bantuan tersebut terdiri atas bantuan logistik tanggap darurat pusat senilai Rp 979.819.710, bantuan logistik gudang regional timur senilai Rp 621.911.700, dan santunan ahli waris bagi delapan korban yang telah teridentifikasi sebesar Rp 120 juta untuk masing-masing ahli waris senilai Rp 15 juta. Selanjutnya seluruh ahli waris korban bencana meninggal dunia akan diberi santunan dengan nilai yang sama.

6. Listrik 59 Persen Menyala

Kapusdalops BNPB Bambang Surya Putra menambahkan saat ini kondisi listrik sudah 59 persen menyala. Dia menyebut pihak PLN masih melakukan perbaikan pada jaringan distribusi.

"Saat ini sudah 59 persen yang sudah hidup. Jadi mohon dapat dipahami. Berdasarkan informasi PLN, jaringan tinggi aman, tidak ada yang terkendala. Yang terkendala itu jaringan distribusi. Yang fokus dikerjakan itu jaringan distribusi untuk bisa menghidupkan seluruh listrik di rumah yang tidak terdampak signifikan," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads