Hingga saat ini, Komnas HAM mengaku sudah menemukan beberapa petunjuk yang semakin jelas terlihat dari bukti video yang diperiksa tersebut.
"Jadi tinggal memastikan titik video, terus memastikan titik akurasi perjalanan dan beberapa titik peristiwa dan salah satunya dibantu oleh video itu," jelas Anam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anam mengatakan, ribuan video tersebut didapatkan oleh Komnas HAM dari berbagai pihak saat pengambilan proses keterangan saksi. Dirinya juga mengatakan sudah lebih dari 10 hari Komnas HAM memeriksa video tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Komnas HAM bersama ahli psikologi forensik kemarin (Selasa, 5/1) memeriksa rekaman terkait peristiwa tewasnya enam anggota laskar FPI yang terjadi di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek. Komnas HAM mengaku mempunyai versi lengkap rekaman suara kejadian tersebut.
"Yang jelas kami punya rekaman yang lebih lengkap dibandingkan yang beredar di social media ataupun yang beredar di media yang lain. Begitu," ujar komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara kepada wartawan di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/1/2021).
"Kalau yang ada di WhatsApp sekitar 22 menit begitu, terus ada rekaman juga sekitar 3 menitan, berarti sekitar 25 menit," imbuhnya.
Beka mengatakan rekaman tersebut menjadi dasar bagi Komnas HAM untuk menyimpulkan kronologi peristiwa yang menyebabkan tewasnya enam pengikut Habib Rizieq Shihab (HRS).
"Kemudian menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi, misalnya soal apakah sebelumnya ada persiapan atau tidak," lanjut Beka.
(dkp/dkp)