Anggota JAD di Makassar Pernah Cekcok dengan Warga soal Imam Salat

Anggota JAD di Makassar Pernah Cekcok dengan Warga soal Imam Salat

Hermawan Mappiwali - detikNews
Rabu, 06 Jan 2021 15:21 WIB
TKP Penangkapan teroris di Makassar (Hermawan-detikcom).
TKP Penangkapan teroris di Makassar (Hermawan/detikcom)
Makassar -

Terduga teroris dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), M Rizaldi (44), yang ditembak mati di Makassar, pernah terlibat cekcok dengan warga karena tidak mau diimami warga ketika salat berjemaah di masjid perumahan tempatnya tinggal. Karena persoalan ini, sang terduga teroris membuat musala untuk jemaahnya sendiri.

"Pernah ada cekcok juga tapi selesai secara musyawarah. Artinya, masing-masing mencari jemaahnya, kalau imamnya ini (warga) nggak mau, jadi bikin musala sendiri," kata warga tetangga terduga teroris, Mas Anto (54), saat ditemui detikcom di lokasi, Rabu (6/1/2020).

Mas Anto mengatakan cekcok gara-gara tak mau diimami warga tersebut terjadi pada 2016. Sang terduga teroris mengubah sebuah rumah di perumahan tersebut untuk musala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu bikin musala sendiri kan setelah ada cekcok. (Musala itu) khusus untuk jemaahnya sendiri," kata Mas Anto.

Sementara seorang warga lainnya, Irwanti (54), mengatakan, selama anggota JAD itu tak mau diimami oleh warga, salat Subuh di masjid selalu terjadi dalam dua gelombang.

ADVERTISEMENT

"Apalagi kalau subuh, 2 kali salat kita. Jemaahnya itu harus ikut imamnya, kalau bukan imamnya dia tidak mau," katanya.

"Makanya kita terganggu, kalau kita masih berdoa, apalagi (jemaah warga) laki-laki dia langkahi masuk ke (saf) depan," sambung Irwanti.

Tonton video 'Densus 88 Tembak Mati 2 Terduga Teroris di Makassar':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya soal keseharian 2 anggota JAD yang ditembak mati.

Terduga teroris M Rizaldi (44) yang ditembak mati di Makassar disebut warga memiliki keseharian sebagai pebisnis. Rizaldi selama ini menjual BBM eceran hingga menjual kue.

"Sehari-harinya itu dia bisnis, dia jual bensin, jual makanan," ujar Ketua RT 03 perumahan terduga teroris tewas, Iwan (47), saat ditemui detikcom, Rabu (6/1/2021).

Sepengetahuan Iwan dan warga lainnya, Rizaldi, mengelola penjualan kue itu bersama jemaahnya.

"Dikelola satu keluarga, masakannya dimasak di rumah, iya (dikelola sesama jemaah)," tutur Iwan.

Iwan mengatakan, Rizaldi sebagai pribadi dianggap baik. Tapi untuk persoalan bergaul dengan warga, Rizaldi dianggap tertutup.

"Kalau masalah pribadinya sehari-harinya bagus. Cuma kalau persoalan komunikasi dengan ibu rumah tangga yang lain atau kumpul-kumpul (sama warga) tidak," jelas Iwan.

Sementara itu, warga lainnya, Irwanti (54), menyebut istri Rizaldi kerap tersenyum saat berpapasan dengan warga. Namun untuk pergaulan, mereka tertutup.

"Pernah ada tim sensus penduduk, wah itu mereka tidak mau, menolak," kata Irwanti saat ditemui terpisah.

Padahal Rizaldi sendiri merupakan salah satu warga paling pertama tinggal di Perumahan Vila Mutiara Biru, yakni sejak 1997.

"Tapi tidak pernah kumpul (sama warga), say hello saja sama warga," katanya.

Diberitakan sebelumnya, polisi menyebut M Rizaldi memang diintai Densus 88 Mabes Polri lantaran kerap membuat pengajian dan kajian di rumahnya. Kelompok Rizaldi dikenal sebagai jaringan Jamaah Vila Mutiara.

Simak video '2 Terduga Teroris Anggota JAD di Makassar Pernah Berbaiat ke ISIS':

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads