Sungguh parah aksi sejumlah remaja di Bengkulu ini. Mereka mengeroyok dua tentara. Usut punya usut, aksi kekerasan mereka terhadap kedua tentara itu demi eksistensi diri.
Peristiwa pengeroyokan dua tentara itu terjadi pada Kamis (30/12/2021) pukul 23.30 WIB, di Rejang Lebong, Bengkulu. Dua TNI itu yakni Prada Yopan Setiandi dan Pratu Agus Salim yang bertugas di Yonif 144 Jaya Yudha Curup dikeroyok. Waktu itu, dua anggota TNI yang sedang tidak berseragam itu berteduh dari hujan.
"Waktu itu gerimis, anggota berteduh di situ di lapangan Setia Negara itu kan ada pendopo ada balai, mereka berteduh di situ, sekelompok pemuda tadi sedang kumpul di pojok sambil minum tuak," kata Kapolres Rejang Lebong, AKBP Puji Prayitno, Senin (4/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AKBP Puji kemudian menjelaskan Prada Yopan menerima telepon, suara Yopan dikeraskan karena sedang hujan. Para tersangka lalu tertawa. Anggota TNI tersebut bertanya kenapa tertawa.
"Terus saudara Bobi datangi, 'kenapa bang, nggak terima?' kemudian versi dari korban, korban Yopan ditendang, habis ditendang yang lainnya karena pengaruh miras ikut berdiri sehingga terjadi perkelahian," ujarnya.
Polisi kemudian menetapkan 8 tersangka dalam kasus pengeroyokan tentara ini. Berikut peran para pelaku setelah diperiksa dan dikonfrontir:
1. RW alias R memukul dengan cara meninju bagian bahu kiri korban dan menarik baju Pratu Agus Salim
2. R meninju korban di bagian leher dan punggung bagian belakang Yopan Setiabudi
3. Bobi Wijaya Alias Bobi (21) menusuk dan meninju korban Pratu Agus Salim dan Prada Yopan Setiabudi
4. Randi (20) menusuk dan memukul Pratu Agus Salim
5.RE meninju dan menendang bagian kepala dan pinggang Pratu Agus Salim
6. A meninju Pratu Agus Salim di bagian pinggang
7. KP menendang bagian pinggang Pratu Agus Salim
8. J meninju Pratu Agus Salim.
"Dua orang saksi D dan J sebab saat kejadian dua orang tersebut sedang keluar beli rokok," ucap AKBP Puji.
Setelah didalami polisi, terungkap sejumlah tersangka masih seumur jagung. Empat dari delapan tersangka yang mengeroyok dua anggota TNI tersebut adalah remaja.
"Tersangka delapan. Dari delapan pelaku, empat anak-anak, empat dewasa," kata AKBP Puji Prayitno.
Simak selengkapnya soal eksistensi, di halaman selanjutnya:
Tersangka utama dalam kasus pengeroyokan dan penusukan ini bernama Bobi. Dia diduga menusuk kedua anggota TNI.
"Jadi pelaku utamanya Bobi, karena Bobi yang nusuk dua korban, salah satunya meninggal," ujarnya.
Polisi kemudian mengungkap dugaan motif para remaja ini mengeroyok dua tentara itu. Salah satunya, para pemuda itu dalam pengaruh minuman keras (miras).
"Motif pertama adalah pertama faktor ketersinggungan, lalu faktor minuman keras dari para pelaku, minuman keras di TKP," kata Puji Prayitno.
Puji mengatakan kelompok tersebut juga ingin menunjukkan eksistensi. Mereka merekrut anak di bawah umur untuk masuk geng.
Terus sebelumnya juga dua pelaku atas nama Bobi (21) dan Randi (20) ada satu setengah tahun juga di TKP itu melakukan penusukan juga, mereka menunjukkan eksistensinya sekalian merekrut anak-anak di bawah umur untuk menjadi sekelompok geng," ujarnya.
Para pelaku juga disebut sering berkumpul. Mereka disebut ingin mendapat pengakuan dari warga.
"Biasa, geng-geng remaja untuk menunjukkan eksistensi mendapatkan pengakuan dari lawan, dari masyarakat," ucapnya.
"Untuk nama gengnya belum ada, mereka kumpul-kumpul aja," imbuhnya.
Akibat pengeroyokan dan penusukan, Prada Yopan Setiandi meninggal dunia dan Pratu Agus Salim luka berat. Para tersangka kini diamankan di rutan Polda untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.