4 Fakta Sekuriti Coba Perkosa Dokter Muda Berakhir Ditangkap Polisi

Round-Up

4 Fakta Sekuriti Coba Perkosa Dokter Muda Berakhir Ditangkap Polisi

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 26 Des 2020 08:10 WIB
Polres Jakarta Barat menangkap pelaku penganiayaan dokter muda.
Polisi menangkap sekuriti yang mencoba memperkosa dokter di Jakbar. (Foto: dok. Polres Jakarta Barat)
Jakarta -

Seorang sekuriti hotel di Palmerah, Jakarta Barat, melakukan percobaan perkosaan terhadap perempuan dokter muda. Sekuriti hotel bernama Abdul itu juga menganiaya korban dengan kunci inggris hingga korban harus menjalani operasi.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (20/12/2020) pagi. Pelaku diamankan 24 jam setelah kejadian tersebut.

Kejadian bermula ketika korban datang ke hotel itu untuk mengikuti sertifikasi dokter yang diselenggarakan di hotel tersebut. Ketika hendak menuju ke lokasi acara, korban tertahan di lift karena tidak memiliki kartu akses.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian, karena memang korban tidak bisa mengakses lift tanpa access card, maka diantar menggunakan access card dan di dalam lift, sempat terjadi upaya untuk melakukan pelecehan seksual. Pelaku mencoba mencium korban, korban menepis," ucap Kapolres Jakarta Barat Kombes Yulius Audie Sonny Latuheru kepada wartawan, Kamis (24/12/2020).

"Pelaku marah, memukul korban, meminta uang pada korban Rp 500 ribu. Karena ketakutan, menyerahkan dompet, 'silakan lihat saja'. Ternyata isi dompet Rp 150 ribu," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Audie, korban sempat akan diperkosa oleh pelaku di lantai 6 hotel. Lantai 6 tersebut kosong, padahal korban meminta kepada pelaku untuk mengantarkan ke lokasi acara di hotel tersebut.

"Di lantai enam, pelaku berusaha memperkosa korban, korban melawan. Pelaku marah, pukul korban dengan kunci inggris yang sudah dipersiapkan pelaku. (Pelaku) pukul sebanyak sembilan kali," ujar Audie.

Kasat Reskrim Polres Jakbar Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, sebelum mengantar korban, pelaku pergi ke ruang engineering untuk mengambil kunci inggris. Kemudian ia mengambil kartu akses dan menuju lift bersama korban.

Pelaku yang mengetahui lokasi lantai 6 yang dituju korban sepi lalu melakukan aksinya di dalam lift. Korban marah dan mencoba melawan, namun pelaku malah memukul kepala korban.

"Acaranya di lantai 6, padahal sekuriti ini tahu lantai 6 kosong. Jadi korban diarahkan ke tempat kosong," katanya.

Saat berada di lift, pelaku mencoba melakukan pelecehan seksual terhadap korban. Korban melakukan perlawanan hingga pelaku memukul korban dengan kunci inggris.

Lihat juga video 'Terlibat Cekcok, Vokalis Band Dikeroyok Sekuriti Klub Malam di Bekasi':

[Gambas:Video 20detik]



Simak 4 fakta terkait percobaan perkosaan yang dilakukan sekuriti hotel, di halaman selanjutnya.....

Motif Pelaku Coba Perkosa Korban

Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi mengungkapkan pelaku mencoba memperkosa korban karena situasi saat itu masih sepi. Korban yang datang sendiri memunculkan niat pelaku untuk melakukan kejahatan.

"Pertama dia (pelaku) lihat situasi kosong, sepi. Masih jam 6.30 pagi. Korban datang dan menanyakan di mana tempat acara. Karena dia lihat ada kesempatan, muncul niat untuk melakukan perbuatan jahat," kata Arsya saat dihubungi, Jumat (25/12/2020).

Saat itu, korban datang ke hotel untuk mengikuti sertifikasi dokter. Untuk menuju ke lokasi acara, korban perlu access card untuk naik lift.

"Kan mau naik ke atas harus pakai kartu akses, dia lihat korban tertahan. Dia bilang 'sebentar Mbak saya ambil kartu akses'," ucap Arsya menirukan pelaku.

Namun, sebelum mengambil kartu akses, pelaku menuju ke ruang engineering dan mengambil sebuah kunci Inggris. Kemudian ia mengambil kartu akses dan menuju lift bersama korban.

"Pada saat di dalam lift, karena pakai kartu akses, pelaku berusaha mencium korban dan melecehkan. Korban yang marah lalu menepis pelaku. Namun pelaku langsung memukul kepala korban," imbuhnya.

Pelaku juga menakut-nakuti dan meminta uang Rp 500 ribu kepada korban sebelum akhirnya melepaskannya. Pelaku kemudian menyeret korban ke sebuah rangan kosong.

Namun karena korban terus melawan, pelaku kemudian memukulnya berkali-kali dengan menggunakan kunci inggris.

"Begitu pintu lift terbuka di lantai 6, korban diseret pelaku ke salah satu ruangan kosong. Karena korban terus melawan, korban dipukul sebanyak sembilan kali dengan kunci inggris," jelasnya.

Korban Diancam agar Tak Lapor Polisi

Setelah gagal melakukan percobaan perkosaan dan memukul korban dengan kunci inggris, pelaku akhirnya melepas korban. Namun, sebelum korban dilepaskan, pelaku mengancamnya agar tidak lapor polisi.

"Ketika melihat korban berdarah-darah, pelaku panik dan akhirnya mengancam akan melepaskan korban tapi ia harus segera pergi dan tidak melaporkan," kata Arsya saat dihubungi detikcom, Jumat (25/12/2020).

Pelaku menyeret korban keluar ke parkiran. Hal itu terekam CCTV hotel.

"Itulah kenapa dari CCTV kelihatan pelaku menyeret korban ke arah mobil dan menyuruh dia pergi. Harapannya korban takut dan tidak melapor. Namun, karena lukanya cukup parah, korban melaporkan hal tersebut," jelas Arsya.

Namun akhirnya korban melaporkan kejadian itu ke polisi. Pelaku pun ditangkap tidak lama setelah kejadian itu.

Simak fakta lainnya di halaman selanjutnya.....


Pelaku Tak Terpengaruh Miras

Polisi memastikan pelaku tidak terpengaruh alkohol saat melakukan aksinya.

"Untuk (pengaruh) miras dan narkoba, nggak," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi saat dihubungi detikcom, Jumat (25/12/2020).

Arsya mengatakan pelaku sudah dites urine untuk memastikan apakah yang bersangkutan mengonsumsi narkoba.

"Sudah (dites urine), hasilnya negatif," imbuhnya.

Arsya mengatakan pelaku dalam keadaan sadar ketika mencoba memperkosa korban. Pelaku memanfaatkan situasi hotel yang masih sepi untuk melakukan aksinya.

"Dia paham kondisi hotel masih sepi. Jamnya juga masih jam sepi. Nah, itu kemudian pelaku memanfaatkan situasi tersebut," katanya.

Korban Dioperasi

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka cukup serius di bagian kepalanya. Korban kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Sekarang korban masih dirawat di rumah sakit," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi saat dihubungi, Kamis (24/12/2020).

Arsya mengatakan korban mengalami luka parah di kepalanya. Bahkan korban harus menjalani operasi.

"Operasi kaitan luka parah di kepala," katanya.

Polisi belum bisa memintai keterangan dari korban karena korban masih dirawat di RS Harapan Kita, Jakarta Barat.

"Korban mengalami luka berat. Korbannya masih belum bisa ditanya karena dioperasi. Tadi pagi operasi tulang tengkorak," tandasnya.

Halaman 2 dari 3
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads