Massa 1812 Dipaksa Bubar Sebelum Aksi Digelar

Round-Up

Massa 1812 Dipaksa Bubar Sebelum Aksi Digelar

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 19 Des 2020 07:22 WIB
Massa aksi 1812 dipukul mundul polisi dari kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.  Massa kini kocar-kacir ke arah Tanah Abang.
Saat Polisi Pukul Mundur Massa Aksi 1812 dari Kawasan Patung Kuda (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Aksi 1812 yang digelar simpatisan Habib Rizieq di depan Istana Merdeka tak berjalan sesuai rencana. Belum sempat menyampaikan tuntutan, massa aksi sudah dibubarkan polisi karena menimbulkan kerumunan di tengah pandemi.

Aksi 1812 digelar oleh massa dari Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah kelompok massa lain pada Jumat (18/12/2020). Aksi tersebut direncanakan digelar di depan Istana Merdeka sekitar pukul 13.00 WIB.

Mereka menuntut pengusutan 6 laskar FPI yang tewas ditembak serta meminta Habib Rizieq dibebaskan. Dalam poster yang beredar, aksi tersebut bertajuk 'Aksi 1812 bersama ANAK NKRI'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Habib Rizieq kini sudah menjadi tersangka kasus kerumunan. Habib Rizieq dikenai Pasal 93 tentang UU No 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan dan Pasal 160 KUHP dan 216 KUHP berisi tentang upaya penghasutan. Habib Rizieq ditahan di Rutan Polda Metro Jaya selama 20 hari.

Namun alih-alih sampai ke depan Istana, massa yang datang sudah dibubarkan polisi di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat. Massa di kawasan Patung Kuda itu dipukul mundur oleh polisi.

ADVERTISEMENT

Massa kocar-kacir dan dipukul mundur hingga ke berbagai arah. Sejumlah mobil pengangkut logistik hingga beberapa orang juga diamankan dari aksi tersebut.

Massa aksi 1812 itu sudah bubar sebelum petang. Polda Metro Jaya mengatakan situasi Jakarta tetap kondusif.

Sederet peristiwa terjadi dalam aksi 1812 yang digelar FPI dkk itu, apa saja? Selengkapnya di halaman berikutnya>>>


Massa Mulai Bergerak dan Berdatangan ke sekitar Istana Merdeka sekitar pukul 13.30 WIB

Massa aksi 1812 mulai bergerak dari Petamburan ke ke arah Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Massa bergerak menggunakan sepeda motor hingga mobil.

Sekitar pukul 13.15 WIB, puluhan anggota memakai seragam Laskar FPI berkumpul di depan Petamburan III, Jakarta Pusat. Selain itu, sejumlah orang terlihat berboncengan sepeda motor menuju Jalan Jati Baru.

Menurut salah satu orang, massa yang berkumpul di Petamburan ini akan menuju Istana Merdeka.

"Iya, ini menuju Istana Merdeka," ujar salah satu massa kepada wartawan di Jalan KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sementara, polisi meminta massa aksi 1812 di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, membubarkan diri karena situasi masih pandemi. Massa sempat dorong-dorongan dengan polisi.

Polisi meminta agar massa membubarkan diri.

"Kami meminta untuk tidak berkerumun, silakan membubarkan diri Jakarta masih pandemi," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto melalui pengeras suara.

Tak lama kemudian, mobil komando massa aksi bergerak mundur. Sekitar 50 meter mundur, mobil komando kemudian berhenti.

Massa yang berada di mobil komando turun. Pada saat itulah aksi polisi dan massa dorong-dorongan. Massa juga meneriakkan selawat.

Petugas kepolisian dengan tameng berjaga agar massa tidak maju ke depan Gedung Sapta Pesona. Massa diminta mundur ke arah Jalan Budi Kemuliaan.

Polisi Minta Massa Aksi 1812 Bubar

Polisi meminta massa aksi 1812 di Patung Kuda, Jakarta Pusat, yang menuntut Habib Rizieq Shihab dibebaskan untuk membubarkan diri. Polisi menegaskan akan melakukan tindakan tegas bagi peserta aksi yang melakukan pelanggaran.

Hal tersebut dia sampaikan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto melalui pengeras suara mobil raisa (pengurai massa). Menurut Heru, akan ada tindakan tegas bagi para pelanggar undang-undang.

"Kita bertindak atas nama undang-undang. Bagi yang merasa melanggar undang-undang kami akan lakukan tindakan tegas. Silakan bubarkan diri," ujar Heru di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (18/12/2020).

"Kalo nggak mau bubar, tangkap," tegasnya.

Selanjutnya di halaman berikutnya>>>

Massa Aksi 1812 Dipukul Mundur

Massa aksi 1812 dipukul mundur polisi dari Patung Kuda, Jakarta Pusat, hingga simpang Kebon Sirih. Massa kini kocar-kacir ke arah Tanah Abang.

Pantauan detikcom, Jumat (18/12/2020), massa datang dari Jalan Thamrin sekitar pukul 13.40 WIB. Mereka bergerombol sambil membawa bendera ormas dan merah putih.

Polisi kemudian memaksa massa untuk membubarkan diri. Sempat terjadi aksi saling dorong.

Massa akhirnya dipukul mundur ke simpang Kebon Sirih. Dari situ massa mundur ke arah Tanah Abang.

Barikade polisi bergerak menutup jalan ke Patung Kuda agar massa tidak kembali. Tampak 1 mobil water cannon dan 2 mobil pengurai massa (raisa) bersiaga.

Massa terus dipukul mundur hingga Tanah Abang. Pasukan Brimob ikut bersiaga mengawal massa mundur. Tampak warga sekitar ikut menyaksikan pembubaran massa.

Polisi Amankan Ambulans @laskarsyuhada_ipmm Bawa Logistik Aksi 1812

Polisi mengamankan ambulans dan satu unit mobil yang membawa logistik untuk aksi 1812. Ambulans tersebut diamankan di sekitar Tanah Abang.

Pantauan di lokasi, Jl Jatibaru Raya, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2020), pukul 14.25 WIB, polisi awalnya mencegat ambulans dan mobil tersebut. Setelah dicek, rupanya ambulans ini membawa logistik, seperti roti dan kardus berisi air mineral.

Ambulans yang diamankan berwarna hijau dengan pelat B-2348-BOP bertulisan 'Ambulance Pelayanan' dengan logo IPMM Joglo. Saat dibuka, terdapat dua orang di bagian belakang ambulans.

"Apa ini? Apa ini? Yang bawa logistik juga diamankan," kata polisi di lokasi.

Saat dicek lebih jauh, ambulans ini memiliki akun Instagram @lasykarsyuhada_ipmm. Di akun tersebut, ada keterangan: 'AMBULANCE PELAYANAN UMAT SEKRETARIAT : MASJID ASY SYUHADA, Komplek DKI Joglo - Jakarta Barat'

Begitu juga dengan Toyota Kijang 'kotak' yang diamankan polisi. Terlihat ada satu orang dan mobil tersebut memuat logistik.

Polisi Amankan Sejumlah Orang dari Peserta Aksi 1812

Massa aksi 1812 yang berada di Jalan H Agus Salim, Jakpus, terlibat dorong-dorongan dengan petugas Polri-TNI sekitar pukul 15.26 WIB. Petugas gabungan mengamankan lima orang dari insiden tersebut.

Massa aksi 1812 yang bertahan di Jalan H Agus Salim memaksa merangsek ke Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Upaya massa itu langsung dihadang oleh petugas gabungan.

Meski demikian, massa aksi 1812 terus memaksa menembus hadangan petugas gabungan. Akibatnya, petugas dan massa aksi terlibat saling dorong.

Suasana pun semakin panas. Sebagian massa juga terlihat berusaha memukul petugas dengan tongkat.

Namun petugas bisa mengatasi dan mengamankan sejumlah orang yang tak menghiraukan peringatan petugas. Terlihat ada lima orang dari massa aksi yang diamankan petugas. Kelima orang itu dibawa ke arah Monas.

Selanjutnya ada di halaman berikutnya>>

TNI-Polri Lakukan Penyisiran Massa yang Bersembunyi di Jalan Kebon Sirih

Massa aksi 1812 dipukul mundur dan kocar-kacir ke sejumlah arah, salah satunya Jalan Kebon Sirih. Polisi dan TNI menyisir Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat mencari massa aksi 1812 yang bersembunyi.

Pantauan di lokasi, Jl Kebon Sirih, Jumat (18/12/2020), sejumlah anggota kepolisian dan TNI melakukan penyisiran pada pukul 15.26 WIB. Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto turut serta dalam penyisiran.

"Ayo bergerak, lakukan penyisiran. Kalau ada yang ngumpet, tangkap saja," ujar Heru.

Setelah itu, aparat TNI-Polri langsung melakukan penyisiran di sepanjang jalan. Mereka melihat ke dalam gang dan warung makan untuk memastikan apakah ada massa aksi di situ.

Polisi Tangkap dan Borgol Seorang Peserta Aksi, Diduga Provokator

Polisi mengamankan lima peserta aksi 1812 yang kedapatan ngumpet di dalam mobil Toyota Avanza putih selama proses penyisiran di Jalan Kebon Sirih-Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Satu orang di antaranya diborgol polisi.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Heribertus Ompusunggu mengungkapkan alasan polisi memborgol hanya satu orang itu. Menurutnya, orang tersebut melawan ketika diamankan oleh polisi.

"Dia ngelawan. Makanya diborgol. Iya, satu aja," ungkap Heribertus saat ditemui wartawan, Jumat (18/12/2020).

Selain itu, Heribertus menjelaskan orang tersebut adalah salah satu otak yang memprovokasi agar banyak orang mengikuti aksi 1812. Saat diamankan, orang tersebut menolak membuka ponselnya.

Bagaimanapun, polisi akhirnya berhasil membuka HP-nya. Saat dicek, polisi menemukan pesan singkat yang berisi pesan provokasi.

"Ini kan kerumunan dari handphone-nya tadi kita temukan pesan provokator. Jadi kita coba cek untuk ini (aksi 1812)," tutur Heribertus.

"Yang kita amankan tadi ada lima. Berdasarkan handphone itu kan maksudnya provokatif," tambahnya.

Dua Polisi Terluka Kena Sambetan Sajam saat Bubarkan Aksi 1812

Polda Metro Jaya mengatakan setidaknya ada dua petugas kepolisian mengalami luka saat bertugas mengamankan aksi 1812 di Jakarta. Dua polisi tersebut diketahui terkena sabetan senjata tajam.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan dua petugas tersebut terluka saat berupaya membubarkan peserta aksi di dekat kantor Gubernur DKI Jakarta.

"Sampai saat ini yang tadi saja ada yang kena sabetan sajam. Anggota pada saat dilakukan pembubaran di depan kantor Gubernur DKI Jakarta, ada dua (petugas)," kata Yusri kepada wartawan, Jumat (18/12/2020).

Polisi masih menyelidiki terkait kasus tersebut. Hingga saat ini belum diketahui pihak yang melukai petugas tersebut.

Yusri menyebutkan pihaknya belum memastikan senjata tajam yang melukai petugas tersebut berasal dari peserta aksi.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya>>

115 Peserta Aksi 1812 Diamankan, Polisi: Ada yang Bawa Ganja-Sajam

Polisi mengamankan ratusan peserta aksi 1812 yang hendak menuju Istana Negara pada siang tadi. Polisi menemukan narkoba jenis ganja hingga senjata tajam dari ratusan peserta.

"Dari 155 yang kami amankan, ada yang ditemukan bawa ganja di daerah Depok. Ada yang ditemukan bawa senjata tajam juga," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Monas, Jakarta, Jumat (18/12/2020).

Polisi masih terus mendata jumlah peserta aksi yang diamankan, baik yang sudah ikut aksi maupun yang terlebih dulu disekat. Peserta aksi yang diamankan juga menjalani 3T (testing, tracing, dan treatment).

"Data terakhir dan ini masih berkembang lagi 155 ini sudah kita amankan. Akan kita lakukan juga 3T. Ada 20 orang yang diamankan di Batalion 210. Di sana sudah siap petugas dengan APD. Sisanya ada di polres dan Polda," jelas Yusri.

Massa Aksi 1812 Bubar, Situasi Jakarta Tetap Kondusif

Massa aksi 1812 di Patung Kuda, Jakarta Pusat, telah dipukul mundur oleh aparat polisi dan TNI. Polda Metro Jaya menyebut situasi Jakarta saat ini kondusif.

"Alhamdulillah sudah kondusif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Monas, Jakarta, Jumat (18/12/2020).

Yusri menambahkan, saat ini pihaknya akan memantau beberapa wilayah. Pemantauan dilakukan via udara menggunakan helikopter.

Arus lalu lintas di kawasan Monas kembali normal setelah massa bubar. Pantauan pada Jumat (18/12/2020), pukul 16.20 WIB, massa aksi 1812 sudah tidak terlihat di sekitar Patung Kuda.

Aparat Brimob dan Marinir yang berjaga di lokasi juga telah membubarkan diri. Namun beberapa polisi masih berjaga di kawasan Monas.

Petugas kebersihan juga mulai bergerak untuk menyapu jalan dan mengambil sampah. Terlihat mobil taktis polisi masih terparkir di sekitar Patung Kuda.

Sejumlah polisi tampak mengatur arus lalu lintas. Jalan Medan Merdeka Barat yang sempat ditutup kembali dibuka bagi kendaraan.


Korlap Aksi 1812 Jelaskan Alasan Tetap Gelar Aksi Meski Masa Pandemi

Korlap aksi 1812 Rizal Kobar menjelaskan alasan aksi 1812 tetap digelar saat pandemi. Ia menyebut aksi yang digelar simpatisan Habib Rizieq Shihab itu tidak ada bedanya dengan pelaksanaan pilkada.

"Apa bedanya aksi sama pilkada? Nggak ada bedanya. Makanya dulu dengan adanya pilkada, sama. Tapi bagi saya, saya aksi itu akan menjalani protokol COVID, gitu," kata Rizal di Masjid Al-Makmur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2020).

Rizal menjelaskan aksi tetap dilakukan di tengah pandemi COVID-19 karena aspirasi harus disampaikan ke pemerintah. Dia menerangkan aksi 1812 adalah unjuk rasa dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

"Kalau nggak ada kepastian kapan COVID ini selesai, sementara tuntutan saya harus disuarakan, kalau repot kalau nggak, gitu lho. Jadi bagi saya COVID iya, kita harus dipatuhi. Tapi bukan juga berarti kita berdiam diri untuk tidak berbuat apa-apa," ucap Rizal.

Dia pun menambahkan, pemberitahuan aksi 1812 sudah disampaikan pihaknya ke Polda Metro Jaya. Dalam penyampaian pemberitahuan itu, Rizal mengatakan siap bertanggung jawab mengenai protokol kesehatan COVID-19.

Halaman 4 dari 5
(ibh/ibh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads