Komandan Pasukan Gegana Kombes Dadang Raharja mengatakan simulasi ini berkolaborasi dengan pihak MRT. Simulasi dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan tim Brimob dalam mengantisipasi ancaman bom dan terorisme.
"Malam ini kami melaksanakan kegiatan simulasi, latihan terhadap ancaman adanya objek vital MRT yang ada di Jakarta. Kita sudah me-mapping berbagai ancaman yang kemungkinan terjadi di objek vital MRT. Meliputi mungkin ancaman kimia, biologi, radioaktif, ancaman teror maupun ancaman bom. Sehingga tentunya kepolisian, Satuan Brimob, Koorps Brimob siap untuk melakukan pengamanan terhadap ancaman yang mungkin terjadi pada objek vital MRT ini," kata Dadang di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simulasi ini melibatkan 200 personel Brimob dan Polres Jaksel serta Polsek Cilandak. Ada 3 adegan simulasi yang dipraktikkan petugas di lokasi.
"Jadi prioritas simulasi yang dilakukan bersama MRT dan satuan wilayah ini adalah terhadap ancaman teror, ancaman bom dan ancaman kimia, biologi, dan radioaktif," imbuhnya.
Dadang menjelaskan alasan simulasi dilakukan MRT karena MRT merupakan objek vital.
"Dan merupakan angkutan masyarakat, khususnya masyarakat Jakarta, sehingga kita perlu antisipasi terhadap ancaman-ancaman yang mungkin terjadi dengan adanya MRT yang ada di Jakarta," katanya.
Lebih lanjut, Dadang menjelaskan bahwa simulasi ini tidak hanya dilakukan berkaitan dengan adanya Operasi Lilin.
"Sebenarnya tidak dalam rangka pengamanan Operasi Lilin. Tapi ini memang antisipasi terhadap ancaman yang mungkin terjadi di MRT," katanya.
Pelaksanaan simulasi berlangsung kondusif. Selama simulasi petugas juga menerapkan protokol kesehatan.
(mei/mei)