Jakarta -
Partai Amanat Nasional (PAN) mengatakan situasi politik saat ini memungkinkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merombak atau reshuffle kabinet. PAN menilai Jokowi butuh menteri yang cerdas untuk memulihkan perekonomian imbas pandemi Corona, dan situasi politik saat ini mengharuskan Presiden Jokowi berlapang dada membongkar-pasang kabinetnya.
"Ya ada beberapa situasi yang memungkinkan Presiden Jokowi segera melakukan reshuffle kabinet. Pertama, kita sekarang sedang menghadapi pandemi COVID-19 yang belum ada ujungnya," kata Ketua DPP PAN Saleh Daulay kepada wartawan, Jumat (11/12/2020).
Saleh menyebut Jokowi membutuhkan menteri yang cerdas dan orang yang tangguh untuk memperbaiki perekonomian. Sebab, Indonesia saat ini sedang menghadapi resesi ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua, kita menghadapi problem persoalan ekonomi yang cukup besar. Hari ini ekonomi kita itu kan sudah resesi. Oleh karena itu, Presiden tentu butuh orang-orang cerdas, orang-orang pintar, dan orang-orang yang tangguh bekerja untuk memperbaiki ekonomi kita," kata dia.
Selain itu, menurut Saleh, situasi sosial-politik saat ini mengharuskan Jokowi membongkar kabinetnya. Dia menyebut Jokowi akan mengganti menteri yang dinilai tidak tepat dalam mengemban jabatan.
"Ketiga, situasi sosial-politik yang ada sekarang saya kira mengharuskan Presiden berlapang dada untuk segera membongkar lagi kabinet yang ada. Kalau ada yang nggak tepat duduk di situ, ya bisa silakan diganti. Ada orang yang dibutuhkan untuk masuk, silakan dimasukkan," katanya.
"Jadi saya kira tiga hal mendasar tersebut ya, tiga hal mendasar, tentu ada hal-hal lainnya yang menurut saya bisa jadi pertimbangan Presiden untuk melakukan reshuffle," lanjutnya.
Menurut Saleh, pengumuman hari reshuffle akan ditentukan oleh Jokowi. Pengumuman itu tidak mesti dilakukan di Rabu Pon pada 23 Desember mendatang.
"Yang ada di saya itu adalah Presiden Jokowi itu bisa saja melakukan reshuffle kapan saja. Ya nggak mesti ada Rabu Pahing, Rabu Pon. Kalau perlu besok kalau memang dia merasa perlu dilakukan reshuffle, gitu," ungkapnya.
Isu reshuffle kembali mengemuka setelah kejadian dua OTT menteri di Kabinet Indonesia Maju yang ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo serta Mensos Juliari Batubara. Presiden Jokowi juga sudah berulang kali marah ke para pembantunya pada tahun pertama periode kedua masa jabatannya, yang menghadapi tantangan berat pandemi Corona.
Isu santer reshuffle kabinet akan diumumkan pada akhir Desember 2020, tak lama setelah pilkada serentak digelar. Sinyal reshuffle kabinet juga terdengar santer di lingkup internal parpol koalisi pemerintahan, salah satunya dari PDIP.
"Logis saja bila Presiden memikirkan reshuffle, minimal pengisian nama-nama baru," kata politikus PDIP Hendrawan Supratikno kepada wartawan, Minggu (6/12).
Isu reshuffle kabinet juga terdengar riuh di kalangan politikus Senayan. Ada juga yang iseng menyebut Rabu Pon, yang kebetulan jatuh pada 23 Desember 2020, sebagai salah satu hari favorit Presiden Jokowi mengumumkan reshuffle kabinet.
Waketum PKB Jazilul Fawaid menilai ada kemungkinan Presiden Jokowi melakukan reshuffle pada Hari Rabu Pon tanggal 23 Desember 2020. Ia menilai hari Rabu Pon adalah hari yang bagus serta lebih tenang.
"Menurut saya, sangat mungkin terjadi reshuffle pada Rabu Pon tanggal 23 Desember nanti," kata Jazilul Fawaid kepada wartawan, Jumat (11/12).
detikcom juga menghimpun data mengenai reshuffle Kabinet Kerja, pada Senin (6/7/2020). Selama masa kepemimpinan Presiden Jokowi periode pertama, Jokowi sudah melakukan empat kali reshuffle terhadap Kabinet Kerja. Berikut daftarnya:
Reshuffle Jilid I: Rabu Pon 12 Agustus 2015
Reshuffle Jilid II: Rabu Pon 27 Juli 2016
Reshuffle Jilid III: Rabu Pahing 17 Januari 2018
Reshuffle Jilid IV: Rabu Pahing 15 Agustus 2018
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini