Jakarta -
Polisi dan Front Pembela Islam (FPI) memiliki pernyataan yang berbeda terkait senjata api yang disebut-sebut dibawa oleh pengawal Habib Rizieq Shihab (HRS) di Tol Cikampek KM 50. Anggota Komisi III DPR RI menilai pemerintah perlu membentuk tim pencari fakta.
"Dengan adanya polemik antara Polri dan FPI terkait apakah anggota FPI bawa senpi atau tidak dan terjadi penembakan atau tembak-menembak maka perlu dibentuk adanya tim pencari fakta (TPF) independen," ujar anggota Komisi III DPR RI Fraksi Hanura, Syarifudin Sudding, kepada detikcom, Rabu (9/12/2020).
Ia berharap dengan terbentuknya tim pencari fakta dapat membuat terang spekulasi-spekulasi yang beredar. Selain itu, tim pencari fakta dapat meminimalisir kesalahan tafsir di masyarakat atas polemik pernyataan yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara anggota Komisi III Fraksi PKS Adang Daradjatun mengatakan hal senada. Menurutnya, perlu dilakukan penyelidikan soal klaim FPI terkait senjata api.
"Untuk membuktikan apakah penjelasan FPI itu berita bohong atau bukan, juga diperlukan proses penyelidikan dan penyidikan oleh Polri agar diperoleh berita yang obyektif dan seimbang," kata Adang.
Diketahui Komisi III DPR RI yang punya lingkup tugas di bidang hukum, hak asasi manusia, dan keamanan bermitra kerja dengan Polri. Menurutnya, tim pencari fakta bisa membuat polemik tersebut menjadi jelas.
"Apabila masih juga terjadi polemik atau perbedaan versi, siapa yang betul (polisi atau FPI ), bisa saja dibentuk tim pencari fakta yang independen. Sehingga diperoleh keadilan yang hakiki dalam proses polemik ini," lanjut Adang.
Adang mengimbau agar masyarakat tidak menelan mentah-mentah informasi terkait penembakan ini dari sumber yang tidak jelas. Dia meminta masyarakat menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak yang berwenang.
"Serahkan proses penegakan hukum kepada lembaga yang bertanggung jawab dalam menangani kasus ini, sesuai ketentuan undang-undang atau hukum yang berlaku," tutur Adang.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut 6 pengawal Habib Rizieq tewas usai baku tempak dengan polisi. Fadil mengungkapkan penembakan di Tol Cikampek KM 50 tersebut dilakukan lantaran pengikut Rizieq melakukan penyerangan terhadap polisi.
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur, sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang, meninggal sebanyak 6 orang," kata Fadil Imran, di Mapolda Metro Jaya, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Senin (7/12).
Polisi memperlihatkan barang bukti yang didapat dari pengikut Rizieq kepada awak media, berupa dua pucuk pistol serta sejumlah senjata tajam.
Pimpinan FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS), meminta pendukung bersabar menghadapi insiden tewasnya enam anggota laskar FPI. Habib Rizieq menegaskan akan mengikuti prosedur hukum yang berlaku.
Pernyataan itu disampaikan Habib Rizieq dalam sebuah rekaman audio yang diterima detikcom, Rabu (9/120). Audio Habib Rizieq itu dibenarkan oleh Sekretaris Umum FPI Munarman.
Habib Rizieq meminta seluruh masyarakat menahan diri. Dia menyebut pihaknya akan menempuh prosedur hukum.
"Maka itu, saya minta kepada seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, tahan diri, sabar, kita hadapi dengan elegan, kita tempuh prosedur hukum yang ada, karena kalau prosedur hukum ini ditempuh dengan baik, insyaallah semua akan terbongkar," kata Habib Rizieq dalam rekaman itu.
Habib Rizieq meyakini pelaku penembakan terhadap enam anggota laskar FPI itu segera terungkap, juga pihak yang berada di balik insiden tersebut.
"Siapa yang melakukan pembantaian di lapangan sampai siapa yang menjadi otak yang mengatur ini semua akan terungkap," jelasnya.
Menurut Habib Rizieq, cara merespons penembakan terhadap enam pengawalnya itu tidak perlu dengan emosi. Dia meminta pendukungnya tidak berjuang sendiri-sendiri.
"Tapi, kalau Anda emosi, kalau Anda berjuang sendiri-sendiri, maka ini akan terkubur, tidak akan pernah terungkap. Maka itu, saya minta sekali lagi, sabar, sabar, ada saatnya kita akan melakukan perlawanan, ada saatnya kita akan melakukan jihad fisabilillah," tutur dia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini