Anggota DPR Minta Investigasi Peledakan Amunisi di Garut Diusut Transparan

Anggota DPR Minta Investigasi Peledakan Amunisi di Garut Diusut Transparan

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Selasa, 13 Mei 2025 08:51 WIB
Penampakan amunisi sebelum ledakan di Garut.
Penampakan amunisi yang dimusnahkan di Garut, Jawa Barat. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Anggota Komisi I DPR Fraksi PKB Oleh Soleh meminta TNI menginvestigasi peledakan amunisi kedaluwarsa yang menyebabkan 13 orang meninggal dunia di Garut, Jawa Barat. Oleh Soleh meminta agar investigasi dilakukan secara transparan.

"Semoga korban yang meninggal dunia dalam keadaan husnulkhatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dalam menghadapi musibah tersebut," ucap Oleh dalam keterangannya, Senin (12/5/2025).

Legislator asal Dapil Jawa Barat XI Garut, Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, itu sangat menyayangkan kejadian tersebut. Oleh tidak mengetahui secara pasti apa yang menjadikan peledakan amunisi kedaluwarsa itu menyebabkan korban jiwa dari warga sipil dan TNI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apakah sudah dilakukan sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan atau ada kelalaian yang dilakukan oknum TNI dalam pemusnahan?" papar Oleh.

Untuk itu, Oleh meminta TNI melakukan investigasi secara menyeluruh terhadap kejadian tersebut agar menjadi terang benderang dan diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa yang begitu banyak.

ADVERTISEMENT

"Tentu ini harus dilakukan investigasi secara menyeluruh agar terang benderang dan apa yang menjadi penyebab terjadinya korban jiwa. Dan siapa yang bertanggung jawab terhadap peristiwa itu," ungkapnya.

Oleh menegaskan harus ada yang bertanggung jawab dalam kejadian tersebut karena telah menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. "Korbannya tidak sedikit. Harga nyawa jangan dianggap murah dan enteng. Semoga investigasi yang dilalukan bisa menjadikan masalah ini terang benderang," ucapnya.

Senada, anggota DPR dapil Jabar XI Lola Nelria Oktavia menyampaikan dukacita mendalam untuk para korban. Lola meminta agar para korban luka ditangani agar dapat diselamatkan.

"Turut berduka atas kejadian ledakan saat pemusnahan amunisi di Garut. Tragedi di Garut ini menyisakan luka mendalam, baik bagi keluarga korban maupun masyarakat luas. Korban luka juga harus mendapatkan penanganan cepat dan perawatan terbaik agar jumlah korban jiwa tidak bertambah," ujar Lola dalam keterangannya.

"Untuk korban yang meninggal semoga husnulkhatimah, dan mari bersama-sama kita doakan yang terbaik untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan," tambah Lola.

Anggota Komisi III DPR ini mengatakan sudah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian setempat. Sementara itu, peledakan amunisi di lokasi tersebut bukan kegiatan yang pertama dilaksanakan.

"Jarak dengan Polres juga sekitar 3 jam. Jadi seharusnya sudah ada pertimbangan yang matang, termasuk dalam hal pengalaman penyelenggaraan kegiatan yang mempertimbangkan keamanan dan keselamatan masyarakat," ujar legislator NasDem ini.

Kendati demikian, Lola menekankan semua pihak harus menunggu hasil investigasi resmi, sehingga tak perlu menimbulkan spekulasi. "Mari kita tunggu hasil investigasi resmi untuk memastikan keadilan bagi para korban. Tidak perlu ada spekulasi yang terlalu dini atas peristiwa ini," ungkap Lola.

Lebih lanjut, Wabendum Partai NasDem ini menekankan TNI dan Polri diharapkan memberikan transparansi dalam penanganan kasus ini.

"Sekaligus memperbaiki sistem keamanan dalam pengelolaan amunisi. Jangan sampai kejadian serupa terulang atau terjadi di tempat lain," imbuh Lola Nelria.

Tonton juga "Detik-detik Pemusnahan Amunisi di Garut" di sini:

(rfs/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads