Santuy Buaya 'Legendaris' Berkalung Ban di Palu Berjemur Depan Warga

Round-Up

Santuy Buaya 'Legendaris' Berkalung Ban di Palu Berjemur Depan Warga

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 03 Des 2020 04:28 WIB
Screenshot video saat warga tampak mendekati buaya berkalung ban yang ada di Sungai Palu, Sulteng (Instagram @infopalu)
Foto: Screenshot video saat warga tampak mendekati buaya berkalung ban yang ada di Sungai Palu, Sulteng (Instagram @infopalu)
Jakarta -

Buaya berkalung ban kembali menampakkan diri. Santuy, buaya 'legendaris' di Sungai Palu, Sulawesi Tengah itu berjemur di hadapan warga.

Buaya berkalung ban ini terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial. Dalam video itu tampak wanita dan seorang pria yang mendekati hewan tersebut.

Sementara reptil besar itu terlihat di tepi sungai. Tak lama setelahnya, buaya berkalung ban tersebut masuk ke dalam air. Disebutkan, buaya tersebut muncul di sekitar Jembatan 2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng menyatakan pihaknya mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap buaya berkalung ban itu. Sebab, di Sungai Palu terdapat habitat buaya.

"Kalau persoalan safety, kita BKSDA nggak mungkin mengingatkan terus, imbauan kami sudah terpasang di sepanjang sungai. Ini barang (buaya) berada di habitatnya, dia berjemur. Itu hal biasa saja," kata Kasatgas Pencarian Buaya dari BKSDA Sulteng, Haruna, Rabu (2/12/2020).

ADVERTISEMENT

Haruna menyebut buaya adalah hewan liar yang sangat berbaya. Oleh karenanya, dia meminta agar warga waspada.

"Kami khawatir, orang tidak waspada, mendekat, itu kan satwa liar. Sangat berbahaya, sehingga ketika masyarakat mendekati, kami khawatir," ujar Haruna.

Di Sungai Palu itu, kata Haruna, adalah daerah yang rawan buaya. Dia mengingatkan, buaya akan menyerang jika keselamatannya terancam.

"(Sungai Palu) rawan (buaya). Faktanya kita di sungai kita bisa menjumpai buaya. Itulah makanya bisa membahayakan masyarakat, karena buaya ketika merasa terancam atau terusik, dia akan menyerang," kata dia.

Tonton video 'Heboh Kemunculan Buaya 'Legendaris' Berkalung Ban di Palu':

[Gambas:Video 20detik]



Haruna mengatakan buaya berkalung ban bukan baru kali ini menampakkan diri. Dia mengatakan Sungai Palu hingga muara adalah habitat buaya. Buaya kerap muncul karena wilayah habitatnya sudah makin sempit karena pemasangan tanggul di sungai dan permukiman.

Kebiasaan berjemur buaya

Buaya berkalung ban ini kerap kali muncul di pinggir Sungai Palu. Haruna menyebut kebiasaan buaya adalah berjemur.

"Kalau baru muncul, tidak juga. Dia selalu ada di atas jembatan. Bukan (hanya buaya berkalung ban yang berjemur), buaya lain biasa (berjemur juga). Memang karakteristik buaya, menjemur diri," kata Kasatgas Pencarian Buaya dari BKSDA Sulteng, Haruna, Rabu (2/12/2020).

Berdasarkan hasil pemantauan pascagempa bumi, tsunami, dan likuifaksi, BKSDA Sulteng mencatat setidaknya ada 35 ekor buaya di sungai tersebut.

"Kita BKSDA nggak mungkin mengingatkan terus, imbauan kami sudah terpasang di sepanjang sungai," kata Haruna.

BKSDA Sulteng masih berencana melakukan evakuasi terhadap buaya berkalung ban yang ada di Sungai Palu. Namun upaya evakuasi baru akan dilakukan setelah masa pandemi Corona usai.

"Kita tunggu selesai pandemi demi mencegah kerumunan. Karena, kalau buaya muncul saja, warga bisa berkerumun, apalagi jika kita lakukan evakuasi, bisa jadi tontonan, kan. Kita terus lakukan pemantauan terhadap buaya berkalung ban," kata Haruna.

(lir/ibh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads