Guru SMAN 58 Jakarta Ajak Pilih Ketua OSIS Seagama Sudah Diperiksa Polisi

Guru SMAN 58 Jakarta Ajak Pilih Ketua OSIS Seagama Sudah Diperiksa Polisi

Tim detikcom - detikNews
Senin, 09 Nov 2020 11:59 WIB
Ilustrasi Aplikasi
Ilustrasi (detikINET/Irna Prihandin)
Jakarta -

Polres Jakarta Timur telah memeriksa TS, guru SMA Negeri 58 Jakarta yang mengajak murid memilih ketua OSIS seagama. Bagaimana hasilnya?

"Sudah diperiksa Sabtu (7/11) kemarin, yang bersangkutan mengakui perbuatannya," kata Wakapolres Jakarta Timur AKBP Stefanus Tamuntuan saat dihubungi detikcom, Senin (9/11/2020).

Stefanus mengatakan guru TS mengakui isi percakapan di grup rohis tersebut adalah tulisan sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahwa benar dia yang membuat isi WA tersebut," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Stefanus menambahkan guru TS saat ini masih berstatus saksi. Polisi akan memeriksa saksi-saksi lain terkait kasus yang dilaporkan oleh perwakilan murid tersebut.

"Kemarin baru klarifikasi awal, saat ini kita akan mintai keterangan saksi-saksi dulu," imbuhnya.

Seperti diketahui, ajakan guru TS di grup WhatsApp untuk memilih ketua OSIS seagama berujung pelaporan ke polisi. Kasus itu dilaporkan oleh pihak yang mengaku sebagai perwakilan murid.

Kasus tersebut bermula dari pesan guru TS ke murid-muridnya yang viral di media sosial. Guru TS meminta murid-murid dalam grup WA Rohis 58 memilih paslon 3 dalam pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS karena beragama Islam.

"Assalamualaikum...hati2 memilih ketua OSIS Paslon 1 dan 2 Calon non Islam...jd ttp walau bagaimana kita mayoritas hrs punya ketua yg se Aqidah dgn kita," demikian pesan guru TS dalam tangkapan layar grup WA 'Rohis 58' yang beredar di media sosial.

"Mohon doa dan dukungannya untuk Paslon 3, Mohon doa dan dukungannya utk Paslon 3, Awas Rohis jgn ada yg jd pengkhianat ya," ucap TS dalam grup WhatsApp bernama Rohis 58.

Kepala SMA Negeri 58 Jakarta telah memanggil dan menegur guru yang mengajak murid-muridnya memilih ketua OSIS seagama tersebut. Kepsek menilai guru itu teledor sehingga pesannya ke murid-murid tersebar viral.

"Kejadiannya itu hari Kamis, 22 Oktober, kemudian tanggal 23 Oktober langsung saya panggil karena dapat aduan orang tua, ada di Twitter," kata Kepala SMAN 58, Dwi Arsono, kepada detikcom, Rabu (28/10).

Guru berinisial TS itu mengajak 44 muridnya yang tergabung dalam grup WhatsApp (WA) Rohis 58 memilih pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIS yang seagama, yakni pasangan calon nomor 3. Soalnya, paslon nomor 3 beragama Islam. Dwi Arsono telah mempertemukan guru TS dengan guru agama Kristen.

Dwi Arsono mengaku sudah mengonfirmasi apakah betul TS yang mengirimkan pesan berisi ajakan memilih paslon ketua OSIS yang seagama atau tidak. Guru TS mengaku telah melakukannya. Namun, guru TS mengatakan alasan dia melakukan itu adalah ingin menerapkan materi kepemimpinan Islam yang diajarkan di kelas 12 SMA.

Pelaporan guru TS ke Polres Jakarta Timur ini sendiri memunculkan beragam tanggapan. Dinas Pendidikan DKI Jakarta sendiri menilai pelaporan tersebut berlebihan.

Halaman 2 dari 2
(mea/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads