Pesepeda di Jakarta Dalam Bayang-bayang Kejahatan Begal

Round-Up

Pesepeda di Jakarta Dalam Bayang-bayang Kejahatan Begal

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 04 Nov 2020 07:52 WIB
Kasus begal pesepeda saat ini sedang marak di Jakarta. Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) pun disiagakan di jalur khusus sepeda Jalan Sudirman.
Kegiatan warga berolahraga sepeda. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Bersepeda di tengah pandemi Corona saat ini menjadi fenomena di masyarakat. Aktivitas warga bersepeda di jalanan semakin meningkat, terutama pada saat akhir pekan.

Hal ini kemudian dijadikan kesempatan oleh pelaku kejahatan. Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan, saat ini menjadi fenomena kejahatan baru yang muncul di tengah pandemi Corona.

"Ini memang fenomena baru ya. Kalau dulu mereka melakukan penjambretan ke sesama pengendara motor, sedangkan saat ini marak masyarakat berolahraga sepeda. Jadi sekarang sasarannya pesepeda itu," ungkap Nana di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polda Metro Jaya sendiri mencatat sudah ada 12 laporan kasus begal sepeda yang terjadi selama kurun waktu September-November 2020. Sementara ini sudah 6 laporan polisi kasus begal yang sudah terungkap. Dari 6 laporan itu, ada 10 tersangka yang sudah ditangkap.

"Sementara itu, sampai saat ini selama dua bulan terakhir ada 12 TKP (tempat kejadian perkara) dan kami berhasil mengungkap 6 TKP dan 10 tersangka," kata Nana kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/11/2020).

ADVERTISEMENT

Saat ini polisi masih mengembangkan kasus lainnya yang belum terungkap. Adapun, 6 kasus yang sudah terungkap itu yakni 2 kasus di kawasan Menteng, Jakarta Pusat; 1 kasus di Tanjung Priok, Jakarta Utara; 1 kasus di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 1 kasus di Penjaringan Jakarta Utara dan 1 kasus di Ciputat, Tangerang Selatan.

"Rata-rata pelaku di sini lebih banyak pengangguran. Ada juga yang masih di bawah umur," terang Nana.

Dari total 10 tersangka tersebut, empat orang pelaku diketahui masih berusia 15-17 tahun, yakni tersangka MA (16), yang ditangkap di Tanjung Priok, serta tersangka MMAH (17) dan NY (15), yang ditangkap di Kebayoran Lama.

Nana mengatakan, dari 10 tersangka begal sepeda yang berhasil ditangkap, para pelaku diketahui telah lebih dari sekali melakukan perbuatannya tersebut. Hanya saja, beberapa korban tidak mau membuat laporan polisi.

Nana mengimbau agar masyarakat yang menjadi korban begal sepeda untuk tidak ragu-ragu membuat laporan polisi.

"Saya mengharapkan pada masyarakat di antara para pelaku ini mereka tidak hanya satu kali melakukan begal tersebut, tapi ada beberapa kali. Saya berharap masyarakat untuk bisa melaporkan," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Berikut fakta-fakta yang terungkap soal begal sepeda di Jakarta dalam rangkuman detikcom:

(Lihat di halaman berikutnya)


Pelaku di Bawah Umur Tak Berkelompok


Polda Metro telah menangkap 10 pelaku begal sepeda yang meresahkan warga di Jakarta dan sekitarnya. Dari 10 pelaku itu, 4 di antaranya masih d bawah umur.

"Bagi para pelaku dari 10 orang ini, rata-rata, seperti saya bilang, merupakan pengangguran dan ada yang masih di bawah umur," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Dua pelaku yang berstatus di bawah umur berinisial MMAH (17) dan NY (15). Keduanya diamankan polisi terkait aksi begal sepeda di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Satu tersangka lainnya adalah MA (16), yang merupakan pelaku begal pesepeda yang diciduk polisi di daerah Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kala itu pelaku menggunakan sepeda motor merampas handphone korban yang tengah bersepeda.

Tersangka lainnya berinisial SL (17), diamankan polisi terkait aksinya yang menyasar korban di daerah Ciputat, Tangerang Selatan.

Selain itu, Nana mengungkapkan sejauh ini 10 tersangka tersebut melakukan aksinya secara perorangan atau maksimal empat orang. Hingga kini polisi belum menemukan indikasi adanya para pelaku tersebut tergabung dalam sindikat kelompok spesialis begal pesepeda.


Pesepeda Terpisah Rombongan Jadi Incaran

Polisi mengungkap modus pelaku begal mengincar sasaran. Menurut polisi, pesepeda yang sendirian atau terpisah dari rombongan rentan menjadi sasaran pelaku begal sepeda.

"Untuk modus pelaku, mereka biasanya mengamati dan menentukan korban yang biasanya tidak ada temannya, sendirian, atau yang lepas dari rombongannya," kata Nana kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Selain itu, Nana mengatakan, kerap kali para pelaku menggunakan dua kendaraan bermotor saat beraksi. Para pelaku berboncengan.

Dia menambahkan, kedua kendaraan bermotor tersebut telah memiliki peran masing-masing. Satu kendaraan, sambung Nana, bertugas memantau keadaan sekitar.

"Biasanya ada yang menggunakan satu motor berboncengan atau dua motor. Biasanya kalau dua motor, yang satu melewati (korban) dulu, kemudian pura-pura berhenti ke pinggir, ya," terang Nana.

"Lalu yang belakang mepet terus, langsung mengambil, merampas handphone atau tas (korban), yang biasanya ditaruh di setang atau di belakang ya," sambung Nana.

Tambah CCTV

Aksi begal terhadap pesepeda di Jakarta tengah marak terjadi. Polda Metro Jaya meminta Pemprov DKI Jakarta menambah kamera CCTV di jalan-jalan Ibu Kota.

"Terkait dengan kamera CCTV masih kita anggap kurang, ini masih kita koordinasikan lagi dari kepolisian dan Pemda untuk memasang lagi di beberapa lokasi yang kita anggap menimbulkan kerawanan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Menurut Nana, begal pesepeda ini menjadi fenomena baru kriminalitas di Jakarta. Hal itu imbas maraknya warga yang kini gemar berolahraga dengan bersepeda.

Sebagai langkah antisipasi dan memudahkan pengungkapan kasus, Nana mengaku telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penambahan CCTV tersebut.

"Ini memang fenomena baru ya. Kalau dulu mereka melakukan penjambretan ke sesama pengendara motor, sedangkan saat ini marak masyarakat berolahraga sepeda. Sekarang sasarannya para pesepeda itu. Jadi untuk CCTV sudah kami koordinasikan," terang Nana.

Selama dua bulan terakhir, 10 tersangka begal pesepeda telah ditangkap aparat kepolisian. Sepuluh tersangka tersebut adalah pelaku begal sepeda di enam titik lokasi di Jadetabek.

Menurut Nana, para pelaku kerap menyasar pesepeda yang tengah melintas sendiri atau tercecer dari kelompoknya.


Tips Aman Bersepeda

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana memberikan sejumlah tips agar masyarakat bisa gowes dengan aman. Salah satunya dengan bersepeda secara berkelompok.

"Saya mengimbau kepada masyarakat, emang saat ini lagi booming berolahraga dengan sepeda. Saya harapkan saat bersepeda tidak sendirian, tapi harus berkelompok. Tentu dengan tetap menjaga jarak," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jajarannya, aksi begal pesepeda kerap terjadi pada pukul 06.00-10.00 WIB. Untuk itu, pesepeda diimbau menghindari jalur sepi.

Nana juga mengimbau warga yang hendak bersepeda untuk tidak memperlihatkan barang-barang berharga, seperti handphone. Hindari bawa barang yang tidak diperlukan saat bersepeda.

"Saya mengharapkan kepada masyarakat untuk berolahraga tidak perlu membawa barang-barang berharga. Jadi sebaiknya tidak perlu membawa handphone. Kalaupun membawa harus tempatkan handphone itu tidak kelihatan," terang Nana.

Halaman 2 dari 3
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads