Kasus begal pesepeda tengah marak terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Masyarakat yang bersepeda diimbau untuk berhati-hati agar terhindar dari pelaku begal sepeda.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana memberikan sejumlah tips agar masyarakat bisa gowes dengan aman. Salah satunya dengan bersepeda secara berkelompok.
"Saya mengimbau kepada masyarakat, emang saat ini lagi booming berolahraga dengan sepeda. Saya harapkan saat bersepeda tidak sendirian, tapi harus berkelompok. Tentu dengan tetap menjaga jarak," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jajarannya, aksi begal pesepeda kerap terjadi pada pukul 06.00-10.00 WIB. Untuk itu, pesepeda diimbau menghindari jalur sepi.
Nana juga mengimbau warga yang hendak bersepeda untuk tidak memperlihatkan barang-barang berharga, seperti handphone. Hindari bawa barang yang tidak diperlukan saat bersepeda.
"Saya mengharapkan kepada masyarakat untuk berolahraga tidak perlu membawa barang-barang berharga. Jadi sebaiknya tidak perlu membawa handphone. Kalaupun membawa harus tempatkan handphone itu tidak kelihatan," terang Nana.
Sementara pesepeda yang menjadi korban begal diharapkan tidak segan-segan melapor ke polisi. Nana memastikan pihaknya akan mengusut kasus itu hingga tuntas.
Selama dua bulan terakhir, Polda Metro Jaya sudah menerima 14 laporan polisi terkait kasus pembegalan pesepeda. Sejauh ini, total ada enam lokasi yang berhasil diungkap polisi dengan menangkap 10 pelaku.
Enam lokasi tersebut tersebut mulai dari kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Menteng, Jakarta Pusat, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, hingga Ciputat, Tangerang Selatan. Nana memastikan pihaknya akan melakukan pengembangan dan pengejaran pelaku di lokasi-lokasi lainnya.
"Kita berhasil mengungkap 6 TKP dan 10 tersangka. Kita saat ini sedang mengungkap dan mengejar ke TKP lainnya," pungkas Nana.
Polda Metro Jaya sendiri telah membentuk satgas untuk mengungkap kasus begal. Patroli di titik rawan pun ditingkatkan.