Komisi I Nilai Kecaman Jokowi Sudah Tepat: Semoga Macron Perbaiki Ucapannya

Komisi I Nilai Kecaman Jokowi Sudah Tepat: Semoga Macron Perbaiki Ucapannya

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Minggu, 01 Nov 2020 07:19 WIB
Partai Golkar menggelar diskusi bertemakan Bersatu Melawan Corona yang digelar di Little League, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (13/3/2020). Diskusi dihadiri (kiri ke kanan) Satgas Waspada & Siaga Corona DR Erlina Burhan, Direktur Eksekutif CSIS Phillip J Vermonte, Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid, dan Deputi V BIN Mayjen TNI Afini Boer.
Meutya Hafid (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid menilai kecaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap penusukan di Prancis dan kecaman terhadap pernyataan Presiden Emmanuel Macron sudah tepat. Meutya berharap agar Macron memperbaiki ucapannya.

"Saya meyakini yang disampaikan presiden Jokowi sudah tepat. Indonesia memang perlu mengecam keras aksi terorisme oleh siapa pun termasuk aksi penusukan yang kita lihat terjadi di Paris dan Nice di Prancis," kata Meutya kepada wartawan, Sabtu (31/10/2020).

Meutya sangat menyayangkan sikap Macron yang mengaitkan agama tertentu dengan terorisme. Meutya menilai harusnya Macron menjelaskan pernyataannya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun demikian kita juga amat menyayangkan, seorang kepala negara, dalam hal ini Presiden Macron yang tidak memiliki kepekaan berbahasa, sehingga mengaitkan agama tertentu dengan terorisme. Saya rasa sesungguhnya yang dimaksud Macron bukan demikian. Sehingga Saya rasa, akan bijak jika Presiden Macron meluruskan pernyataan sebelumnya," katanya.

Lebih lanjut, Meutya berharap agar Macron memperbaiki ucapannya. Dia menilai ucapkan Macron yang menghina Islam itu dapat melukai kebersamaan di dunia.

ADVERTISEMENT

"Semoga Macron memiliki kedewasaan dan kematangan untuk memperbaiki ucapannya yang dapat melukai kebersamaan dan rasa saling menghormati antar agama di dunia," katanya.

Presiden Jokowi sebelumnya mengecam pernyataan Macron terkait penghinaan terhadap Islam, berikut juga dengan insiden penusukan yang terjadi di Kota Nice, Paris. Simak penjelasan lengkapnya di halaman berikut.

Tonton juga 'Mahfud Md Ingatkan Aksi Demo Macron di Indonesia Digelar Tertib':

[Gambas:Video 20detik]

Presiden Jokowi mengecam kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, Prancis. Selain itu, Jokowi mengecam pernyataan Presiden Macron karena telah melukai perasaan umat Islam seluruh dunia.

"Indonesia juga mengecam keras pernyataan presiden Perancis yang menghina agama Islam yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia," kata Jokowi melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (31/10).

Jokowi menilai penyataan Macron itu bisa memecah belah persatuan antar umat beragama. Pahadal, menurut Jokowi, saat ini seluruh dunia memerlukan persatuan untuk menanganani pandemi COVID-19.

"Bisa memecah belah persatuan antar-umat beragama di dunia di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi COVID-19," sebutnya.

"Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme. Teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apa pun," lanjutnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads