Prancis kembali menahan seorang pria untuk diinterogasi sehubungan dengan serangan penusukan di sebuah gereja di kota Nice, Prancis selatan. Ini merupakan orang ketiga yang ditahan Prancis usai serangan yang menewaskan tiga orang itu.
Sumber kepolisian Prancis mengatakan, pria berusia 33 tahun itu ada saat penggeledahan polisi pada Jumat (30/10) malam di rumah pria kedua yang diduga berhubungan dengan tersangka pelaku penusukan.
"Kami mencoba memperjelas apa perannya dalam semua ini," ujar sumber itu seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (31/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber tersebut menambahkan, penangkapan itu terjadi pada hari Jumat (30/10) waktu setempat. Tidak disebutkan identitas pria itu.
Diketahui bahwa pria Tunisia, Brahim Issaoui (21) yang baru tiba di Eropa dari Tunisia pada September lalu, diidentifikasi sebagai tersangka pelaku penusukan di gereja Basilika Notre-Dame pada Kamis (29/10) pagi waktu setempat. Pemuda itu ditembak oleh polisi saat penangkapan dan kini dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Pada Kamis (29/10) malam, seorang pria berusia 47 tahun ditahan karena dicurigai berhubungan dengan tersangka pelaku, kata sumber pengadilan pada saat itu.
Kemudian pada hari Jumat (30/10), seorang pria berusia 35 tahun, yang merupakan penduduk Nice, dan yang dicurigai telah bertemu dengan tersangka pelaku sehari sebelum penyerangan, juga ditahan. Penangkapan ketiga dilakukan segera setelah itu, kata sumber polisi.
Simak video 'Keluarga Penusuk di Prancis: Kami Menentang Terorisme!':