Diminta MUI Panggil Dubes Prancis, Ini Kata Kemlu RI

Diminta MUI Panggil Dubes Prancis, Ini Kata Kemlu RI

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 26 Okt 2020 14:54 WIB
Plt Jubir Kemlu Teuku Faizasyah.
Plt Jubir Kemlu Teuku Faizasyah (Andhika/detikcom)
Jakarta -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak terima dengan sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap Islam. MUI meminta Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi memanggil Duta Besar Prancis untuk Indonesia. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menanggapi permintaan MUI.

"Saat ini masih dimintakan laporan komprehensif dari KBRI di Paris, termasuk informasi atas konteks dari pernyataan Presiden Macron tersebut," kata pelaksana tugas Juru Bicara Kemlu, Teuku Faizasyah, kepada detikcom, Senin (26/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, MUI menyampaikan kritik terhadap Presiden Prancis Macron. MUI menilai Macron secara tidak langsung telah mendukung islamofobia, tidak menghargai jasa warga muslim Prancis, dan telah menuduh umat Islam sebagai sumber konflik dalam masyarakat.

"MUI meminta kepada Menlu agar segera memanggil Dubes Prancis untuk Indonesia guna mendapatkan klarifikasi dan penjelasan komprehensif terkait sikap pernyataan Presiden Macron," kata Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI, Muhyiddin Junaidi, dalam keterangan tertulis kepada wartawan.

ADVERTISEMENT

Namun tidak jelas betul pernyataan Macron yang mana yang diprotes Muhyiddin dan MUI. Saat detikcom meminta keterangan soal pernyataan Macron yang dikritik MUI, Muhyiddin belum menunjukkan pernyataan Macron yang dia nilai menuduh umat Islam sebagai sumber konflik, intoleran, Macron Islamofobia, hingga pernyataan memuat rasisme.

"Belum (belum ada berita mengenai pernyataan Macron yang dimaksud)," kata Muhyiddin.

Tonton video 'Presiden Prancis Sebut Guru yang Dipenggal Pahlawan':

[Gambas:Video 20detik]



Belakangan ini, Macron menyampaikan ketegasannya menyikapi pemenggalan seorang guru di Prancis. Dia menyebut pemenggalan itu adalah 'serangan teroris Islamis'. Guru itu dibunuh karena dia mengajarkan 'kebebasan berekspresi'.

Sebelum peristiwa pemenggalan guru, Macron juga berbicara bahwa Islam adalah 'Agama yang dalam krisis di seluruh dunia hari ini'. Dia akan berperang melawan Islamis radikal di Prancis yang dia sebut juga sebagai 'separatisme Islam'. Pernyataan Macron itu dilansir France 24 dengan AFP, 2 Oktober 2020.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads