Prancis Desak Negara-negara Arab Berhenti Boikot Produknya

Prancis Desak Negara-negara Arab Berhenti Boikot Produknya

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Senin, 26 Okt 2020 14:18 WIB
FILE - In this Tuesday, Jan. 24, 2017 file photo, French presidential candidate and former French Economy Minister Emmanuel Macron speaks during a press conference at the Government House, in downtown Beirut, Lebanon. French President Emmanuel Macron is traveling to Lebanon on Thursday Aug. 6, 2020, to offer support for the country after the massive, deadly explosion in Beirut. Lebanon is a former French protectorate and the countries retain close political and economic ties.  (AP Photo/Bilal Hussein, File)
Foto: Komentar Macron soal kaum radikal menuai kecaman (AP Photo/Bilal Hussein, File)
Paris -

Prancis mendesak negara-negara Arab untuk menghentikan seruan boikot produknya. Boikot itu muncul usai pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Dilansir AFP, Senin (26/10/2020) Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Minggu (25/10) waktu setempat, bahwa dalam beberapa hari terakhir telah ada seruan untuk memboikot produk Prancis, terutama produk makanan, di beberapa negara Timur Tengah serta seruan untuk demonstrasi melawan Prancis atas penerbitan kartun satire Nabi Muhammad dari Prancis.

"Seruan boikot ini tidak berdasar dan harus segera dihentikan, serta semua serangan terhadap negara kami, yang didorong oleh minoritas radikal," kata pernyataan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Pada hari Minggu (25/10), Macron mengatakan dalam cuitannya di Twitter: "Kami tidak akan pernah menyerah kepada radikal Islam. Kami tidak menerima ujaran kebencian dan mempertahankan debat yang masuk akal," ujar pemimpin Prancis itu.

Sebelumnya, seruan untuk memboikot barang-barang Prancis sudah berkembang di negara-negara Arab dan sekitarnya, setelah Presiden Emmanuel Macron mengkritik kaum Islamis dan bertekad untuk tidak akan menyerah soal kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Komentar awal Macron, pada hari Rabu (21/10), muncul sebagai tanggapan atas pemenggalan kepala seorang guru, Samuel Paty, di luar sekolahnya di pinggiran kota di pinggiran Paris awal bulan ini. Paty dipenggal usai menunjukkan kartun Nabi Muhammad saat mengajar.

Tonton video 'Presiden Prancis Sebut Guru yang Dipenggal Pahlawan':

[Gambas:Video 20detik]



Badan non-pemerintah Kuwait, Union of Consumer Co-operative Societies telah menarik beberapa produk Prancis untuk diboikot. Sejumlah pihak yang dikunjungi oleh Reuters pada hari Minggu (25/10) telah membersihkan rak barang seperti produk rambut dan kecantikan yang dibuat oleh perusahaan Prancis.

"Semua produk Prancis telah disingkirkan dari semua Consumer Cooperative Societies," kata ketua Union of Consumer Co-operative Societies, Fahd Al-Kishti kepada Reuters.

Di Arab Saudi, negara dengan ekonomi terbesar di dunia Arab, tagar yang menyerukan boikot pengecer supermarket Prancis, Carrefour menduduki trending kedua Twitter pada hari Minggu (25/10).

Seruan boikot serupa juga telah dikeluarkan oleh kelompok-kelompok di Yordania dan Qatar. Sebelumnya, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada hari Jumat (23/10) mengecam pemenggalan guru yang telah mengguncang Prancis, tetapi juga mengkritik "pembenaran atas pelecehan berbasis penistaan terhadap agama apa pun atas nama kebebasan berekspresi".

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads