Wanita Dibanting Satpol PP di NTT, Polisi: Bentrok Dipicu Provokasi

Wanita Dibanting Satpol PP di NTT, Polisi: Bentrok Dipicu Provokasi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 16 Okt 2020 11:34 WIB
Viral video yang menunjukkan aksi kekerasan di Desa Pubabu-Besipae, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (14/10). Dalam video tersebut seorang wanita dan anak-anak dianiaya oleh kelompok berseragam Satpol PP.
Bentrok Masyarakat Adat di NTT dan Satpol PP (Foto: 20Detik)
Kupang -

Video rekaman seorang perempuan terlibat bentrokan dengan pria berseragam Satpol PP di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) karena persoalan sengketa lahan beredar. Pihak kepolisian menyebut bentrokan itu bermula dari provokasi yang dilakukan salah satu kelompok warga.

"Bentrok antarwarga kemarin itu bermula dari kelompok warga yang 37 kepala keluarga di sana mendatangi warga pekerja lalu mulai memprovokasi," kata Kapolres Timor Tengah Selatan AKBP Ariasandy seperti dilansir Antara, Jumat (16/10/2020).

Ariasandy mengatakan hal itu berkaitan dengan pemicu konflik antarwarga yang pecah di Desa Pubabu Besipae pada Kamis (15/10) lalu sekitar pukul 10.00 Wita. Ia menjelaskan warga yang datang melakukan provokasi juga melempari warga yang bekerja hingga mengenai salah satu pekerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, kata Ariasandy, di lokasi bentrokan itu juga terdapat salah satu tokoh masyarakat dari Nabuasa yang didorong hingga jatuh sehingga memicu kemarahan kelompok warga lainnya.

"Akhirnya keluarga besar Nabuasa marah dan turun kemudian mengejar dan memukul kelompok warga yang 37 KK tersebut sehingga membuat mereka lari hingga masuk ke hutan," tutur Ariasandy.

ADVERTISEMENT

"Jadi awalnya dari provokasi, mencari gara-gara yang biasanya cuma teriak-teriak, namun ini pakai kekerasan sehingga warga lain marah," imbuhnya.

Ariasandy mengatakan, setelah kejadian tersebut, pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan pimpinan TNI AD di daerah setempat untuk melakukan upaya pengamanan dan antisipasi konflik susulan. Ia menyebut ada sekitar 20-an personel dari polres dan polsek telah disiagakan di lokasi bersama aparat TNI AD melakukan pengamanan dan pencegahan.

"Jadi anggota masih tetap di sana untuk antisipasi karena kalau warga yang lari itu muncul lagi maka bisa terjadi konflik susulan," katanya.

Sebelumnya, beredar video rekaman seorang perempuan terlibat bentrokan dengan pria berseragam Satpol PP. Kapolres Timor Tengah Selatan, NTT, AKBP Ariasandy menerangkan kejadian itu bermula dari kegiatan penanaman jagung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT. Penanaman jagung itu, terang Ariasandy, ditolak warga. Akhirnya saling dorong antara warga dan pihak Pemprov NTT tak terhindarkan.

"Itu kegiatan Pemprov NTT, penanaman jagung di lokasi Besipae yang diamankan personel korem, yang sebelumnya memang sudah ada MoU antara Pemprov dan Korem. Ada kerja sama Pemprov dengan korem dalam kegiatan penanaman jagung," kata Ariasandy saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (15/10).

Peristiwa itu pun mendapat sorotan dari Komnas HAM yang mengecam praktik kekerasan itu. Komnas HAM mengirim surat ke Gubernur NTT Victor Laiskodat soal bentrokan itu. Komosioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan pihaknya meminta sengketa itu diselesaikan dengan cara sesuai rekomendasi Komnas HAM.

"Mengecam keras kekerasan yang dilakukan oleh aparat Pempov NTT," kata Beka saat dihubungi, Kamis (15/10).

(azr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads