Karena Brigpol AF berbuat onar, pihak kafe lantas meminta bantuan kepada personel Polsek Bonto Bahari. Bukannya emosi mereda, Brigpol AF justru semakin liar saat dicoba ditenangkan sesama aparat.
"Ke sana lahanggota, ada satu junior ke sana. Tapi mungkin tidak bisa dia kendalikan, dia teleponlah seniornya yang Kanit Obvit ini. Sampai sana, katanya dengan sopan, karena saya tahu sendiri Kanitnya orangnya sabar, 'Jangan meki ribut, malu-malu ki, kita polisi'," beber AKP Akbar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peringatan dengan kata sopan itu tak juga membuat Brigpol AF luluh. Akhirnya, seluruh personel Polsek pergi dari kafe ke area pos retribusi pantai Bira agar Brigpol AF bisa menenangkan diri.
Selanjutnya, personel Polsek menghubungi Kapolsek Bonto Bahari AKP Akbar Munir. Akhirnya, AKP Akbar turun tangan ke lokasi.
"Dia telepon saya, saya bilang tunggu lah saya di sana," ujarnya.
Saat AKP Akbar datang, dia menemukan para personelnya di area pos retribusi Pantai Bira. Sementara Brigpol AF ternyata sudah pergi. Tiba-tiba tak lama kemudian, Brigpol AF datang dengan senjata api hingga menodongkannya ke arah Kapolsek dan personel Polsek.
"Dia datang, begitu standar motornya, keluarkan senjata," ungkap AKP Akbar yang saat itu tengah berkoordinasi dengan anggotanya di pintu masuk tersebut.
Brigadir AF mengatakan bahwa senjatanya siap untuk menembak.
"Dia bilang ini isinya (peluru) 12 biji. Senjata itu digunakan untuk nunjuk. Saya pun gemetar waktu itu, saya cuma bisa pasrah waktu itu, saya cuma bisa pasrah, tenang, dan berdoa, alhamdulillah tenang, tidak ada letusan," jelas AKP Akbar.