SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perselisihan ini bermula ketika pada Sabtu (19/9) AKBP Fanani menegur anggota Sabhara yang berambut gondrong. Fanani kemudian meminta AKP Agus Hendro sebagai Kasat Sabhara menegur anak buahnya itu.
"Panggil lah Kasat Sabhara melalui HT 'kenapa kok anggotanya tidak ditegur rambutnya panjang?'. Jangan kita itu nggak berani negur anggota kita, jangan kaya bencong, saya bilang kayak gitu, kita nggak berani negur anak buahnya, udah itu aja," paparnya.
Teguran itu membuat AKP Agus Hendro sakit hati dan kecewa. Ia lalu mengajukan surat pengunduran diri ke Polda Jawa Timur dengan tembusan ke Kapolri.
"Jadi saya datang ke Polda Jatim saya sengaja mengirim surat pengunduran diri saya sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. Jadi hari ini saya resmi mengundurkan diri kepada Bapak Kapolda, nanti tembusannya Bapak Kapolri dan lain-lain. Hari ini sudah saya ajukan tinggal tunggu proses lebih lanjut," kata Agus saat ditemui di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Kamis (1/10).
Agus menambahkan hatinya tidak bisa menerima dengan perlakuan arogansi Kapolres kepada anak buahnya.
"Alasan saya mengundurkan diri karena saya tidak terima. Hati saya tidak bisa menerima selaku manusia dengan arogansi kapolres saya. Sebenarnya ini akumulasi dari senior saya. Akumulasi kasat yang lain," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Agus menyebut bahwa Fanani arogan dan sering berkata kasar ketika menegur anak buahnya. Agus juga menyebut bahwa Fanani main copot jabatan tanpa memberikan pembinaan.
(mei/fjp)